Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muklis, Pengemis yang Bawa Uang Rp 194 Juta Akan Dipindahkan ke Panti Sosial Lansia

Kompas.com - 02/12/2019, 11:57 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muklis Muctar Besani, pengemis jutawan yang dijaring oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan pada Jumat (29/11/2019) lalu direncanakan akan dipindahkan ke panti sosial khusus lansia.

Diketahui, Muklis ketahuan membawa uang Rp 194,5 juta di tasnya.

Muklis yang saat ini sedang berada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya Jakarta Barat akan dipindahkan ke Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW).

"Kan arahan pimpinan rencananya akan dirujuk ke panti pembinaan lansia, Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW ). Dia kan sudah lansia," kata Kasatpel Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Untung Triyono saat dihubungi di Jakarta, Senin (2/12/2019).

Namun, Untung belum bisa memastikan di PSTW mana Muklis akan ditempatkan.

Muklis akan ditempatakan di panti sosial Tresna Werdha karena usianya yang sudah mencapai 66 tahun.

Nantinya, pihak keluarga bisa menjemput Muklis di panti sosial Kedoya ataupun di panti sosial Tresna Werdha.

Baca juga: Muklis, Pengemis yang Bawa Uang Rp 194,5 Juta Sudah 2 Kali Kena Razia

Untuk kondisi kesehatan, Untung memastikan jika Muklis masih dalam keadaan sehat.

"Yang bersangkutan dalam keadaan sehat. Masih dalam pembinaan dengan kita," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, saat diperiksa petugas, ditemukan uang tunai Rp 194,5 juta dari seorang pengemis bernama Muklis Muctar Besani.

"Tertangkap sedang mengemis di salah satu tempat di kawasan Gandaria. Ketangkap jam 9.30," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Mursyidin saat dihubungi.

Uang tersebut ditemukan dalam bentuk pecahan Rp 20.000, Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

"Itu uang dari hasil dia mengemis. Pengakuannya jika mendapat sekian puluh ribu dia tukar," terang dia.

Selama mengemis di kawasan Jakarta Selatan, dia selalu membawa uang tersebut dan dimasukkan kedalam ranselnya.

Uang tersebut selalu Muklis bawa lantaran pengemis yang berusia 66 tahun itu tidak pernah pulang ke rumah yang berada di Ciputat.

Baca juga: Pengemis Kena Razia, di Tasnya Ada Uang Rp 194,5 Juta

Kini, Muklis sudah berada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat guna dilakukan pembinaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com