Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jam Mengapung di Sungai Cisadane, Mengais Sampah hingga Cerita Legenda Buaya Putih

Kompas.com - 02/12/2019, 17:12 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

"Begitu ceritanya mas, tapi mending tulis ceritanya Melos saja. Dia sudah punya SIM (Surat Izin Mengemudi) untuk ini (mengendarai boat)," kata dia sambil terkekeh.

Melos yang memegang tuas kendali tertawa kecil. Dia menyahut pada saya, jadi kalau ada razia lalu lintas di depan tujuan kita, tidak perlu khawatir karena dia sudah mengantongi SIM.

"Serius pak sudah punya SIM?" tanya saya antusias.

Mendengar ketertarikan saya, Ali dan Ibrahim justru semakin keras tertawa.

"Mana ada bang, masa ada orang razia di tengah sungai deras gini," kata Ibrahim.

Pembahasan soal SIM itu hanya sebuah candaan di tengah arus Cisadane yang kian deras saat berada di bentuk lengkungan sungai.

Air sungai tersebut mulai membuat pusaran. Sampah-sampah berputar.

Ali meminta agar manufer tuas yang dipegang Moles menghindari pusaran air yang terbentuk di lekukan sungai.

Secara perlahan, Ibrahim mengais sedikit demi sedikit sampah di pinggir pusaran. Katanya, agar gelombang yang terbentuk di dasar sungai berupa tornado bisa terurai lagi.

Mungkin hal tersebut bisa dilakukan dengan mudah jika ukuran sampahnya kecil. Bambu-bambu yang ikut hanyut sepanjang kurang lebih empat meter ikut berputar bersama sampah-sampah kecil.

Bukan hanya berputar, tetapi juga tertancap.

Ali menarik batang bambu tersebut, diperintahkan Melos untuk mengoper gigi mesin tempel 12 PK itu ke arah belakang.

"Mundur-mundur!" kata Ali.

Kompas.com hanya bisa melongo melihat kenekatan Ali menarik-narik bambu yang sudah menancap ke dasar tersebut.

Suara mesin meraung-raung, tak kuat dengan bobot perahu yang besar ditambah beban bambu yang menancap.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com