Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2019, 15:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rasa syukur dan terima kasih diucapkan Novi Sri Wahyuni (21) kepada para pembaca Kompas.com.

Ibu hamil yang menjadi korban pemberian obat kedaluwarsa dari Puskesmas Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara ini berterima kasih atas donasi yang telah diberikan pembaca terhadap dirinya.

"Saya ucapkan terima kasih kepada pembaca Kompas.com memberi kesempatan buka rezeki kepada keluarga kami, semoga donasi tersebut bisa kami manfaatkan dengan sebaiknya," kata Novi kepada Kompas.com di kediamannya, Selasa (3/12/2019).

Novi dan keluarga menerima uang sejumlah Rp 8.381.961 yang didonasikan pembaca Kompas.com lewat Kitabisa.com.

Baca juga: Derita Keluarga Korban Obat Kedaluwarsa: Istri Sakit, Suami Dipecat, hingga Belum Bayar Kontrakan

Berdasarkan pemeriksaan terakhir beberapa hari yang lalu di RSUD Cengkareng, dokter menyebutkan bahwa janin Novi saat ini terlalu kecil. Hemoglobin Novi juga terbilang rendah.

Ia diminta dokter untuk mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi untuk memperbaiki kedua hal tersebut. Akan tetapi dalam kondisi ekonomi mereka saat ini sulit, untuk memenuhi hal tersebut. Novi hanya bisa makan-makanan sederhana.

Suami Novi, Bayu Randi Dwitara (19) hingga saat ini belum bisa mendapat pekerjaan. Ia beberapa kali ditolak pabrik karena mengingat kasus obat kedaluwarsa itu masih berjalan di kepolisian.

Bayu menyebutkan bahwa kepolisian masih menunggu anak Novi lahir sebelum memutuskan bagaimana kelanjutan kasus tersebut.

"Pabrik mana pun tanya kasus saya sejauh apa, takut terganggu lagi," ujar Bayu.

Baca juga: Ibu Hamil Mengaku Minum 38 Butir Obat kedaluwarsa, Puskesmas Kamal Muara Merasa Hanya Dugaan

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bayu terpaksa bekerja serabutan. Kadang ia jadi tukang ojek, membantu pekerjaan tetangga dan lain-lain. Tapi itupun masih belum mencukupi.

Bayu dan Novi juga masih harus menggantungkan hidup mereka ke orang tua Bayu yang bekerja sebagai tukang urut di rumah kecil itu.

Kondisi ini harus terus mereka jalani setidaknya hingga bulan Februari 2020 saat Novi melahirkan anak pertama mereka.

Untungnya, pihak Puskesmas Kamal Muara bersedia bertanggung jawab dengan menjamin biaya pemeriksaan Novi setiap bulan hingga saat lahiran nanti.

Baca juga: Belajar dari Ibu Hamil di Kamal Muara, Kenali Ciri Obat Kedaluwarsa

Pihak Puskesmas juga telah membantu membuatkan kartu BPJS Kesehatan kepada pasangan suami istri tersebut.

Ditambah lagi donasi yang diberikan oleh pembaca Kompas.com.

"Donasi akan digunakan untuk untuk membeli peralatan bayi, setengahnya untuk sehari-hari, beli makanan bernutrisi juga," ujar Novi.

Perjalanan kisah Novi tenggak obat kedaluwarsa

Adapun Novi menyadari jadi korban pemberian obat kedaluwarsa oleh Puskesmas Kamal Muara pada bulan Agustus 2019 lalu. Novi baru sadar vitamin B6 yang sempat ia konsumsi kedaluwarsa setelah mengalami berbagai kendala kesehatan.

Kala itu Novi sering mengeluh pusing, mual, hingga muntah saat beberapa kali mengkonsumsi obat.

Bayu yang saat itu masih dalam masa percobaan oleh pabrik yang mempekerjakan dirinya terpaksa mangkir dari pekerjaannya selama seminggu penuh untuk menemani sang istri.

Berulang kali mangkir, Bayu akhirnya diberhentikan oleh perusahaan.

Adapun kasus itu dilaporkan Bayu ke Polsek Metro Penjaringan. Dalam proses pengusutan, Bayu, Novi dan pihak Puskesmas sepakat untuk berdamai.

Pihak Puskesmas bersedia bertanggung jawab hingga Novi melahirkan. Akan tetapi hal itu tidak semerta-merta memberhentikan kasus tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Panitia Formula E Jakarta 2023 Klaim Kursi Penonton dengan Kapasitas 20.000 Nyaris Terisi Penuh

Panitia Formula E Jakarta 2023 Klaim Kursi Penonton dengan Kapasitas 20.000 Nyaris Terisi Penuh

Megapolitan
Siapa Percaya Mario Bukan Tahanan Istimewa?

Siapa Percaya Mario Bukan Tahanan Istimewa?

Megapolitan
Semakin Panasnya Polemik Pencaplokan Bahu Jalan di Pluit, Ketua RT Riang sampai Naik Pitam

Semakin Panasnya Polemik Pencaplokan Bahu Jalan di Pluit, Ketua RT Riang sampai Naik Pitam

Megapolitan
H-3 Formula E 2023 Jakarta, Advisor: Tinggal “Finishing” dan Tunggu Kedatangan Pebalap

H-3 Formula E 2023 Jakarta, Advisor: Tinggal “Finishing” dan Tunggu Kedatangan Pebalap

Megapolitan
Co-Founder Formula E Harap Indonesia Pecahkan Rekor “Overtake” saat Pertandingan

Co-Founder Formula E Harap Indonesia Pecahkan Rekor “Overtake” saat Pertandingan

Megapolitan
Kesiapan H-3 Formula E Jakarta 2023, Co-Founder: Lebih dari yang Direncanakan

Kesiapan H-3 Formula E Jakarta 2023, Co-Founder: Lebih dari yang Direncanakan

Megapolitan
Co-Founder Formula E: Cuaca dan Suhu Jadi Tantangan Terbesar Pebalap

Co-Founder Formula E: Cuaca dan Suhu Jadi Tantangan Terbesar Pebalap

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RT Riang Setor Uang Warga untuk Perbaikan Jalan ke Rekening Kontraktor | Ketua RT Riang Naik Pitam

[POPULER JABODETABEK] Ketua RT Riang Setor Uang Warga untuk Perbaikan Jalan ke Rekening Kontraktor | Ketua RT Riang Naik Pitam

Megapolitan
Daftar Kereta Api yang Berhenti di Stasiun Cikarang Mulai 1 Juni 2023

Daftar Kereta Api yang Berhenti di Stasiun Cikarang Mulai 1 Juni 2023

Megapolitan
Ganti 'Set Handle' Pintu Ruang Rapat Apartemen The Mansion, Plt Pengurus Dilaporkan ke Polisi

Ganti "Set Handle" Pintu Ruang Rapat Apartemen The Mansion, Plt Pengurus Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Masalah Baru Usai Protes Penghuni soal 'Blackout' di Apartemen The Mansion, Muncul Dualisme Kepengurusan

Masalah Baru Usai Protes Penghuni soal "Blackout" di Apartemen The Mansion, Muncul Dualisme Kepengurusan

Megapolitan
Kebakaran Gudang Tripleks di Duren Sawit, 22 Mobil Pemadam Datang ke Lokasi

Kebakaran Gudang Tripleks di Duren Sawit, 22 Mobil Pemadam Datang ke Lokasi

Megapolitan
Bersebelahan dengan TPS Pasar Kemiri Muka, Warung Makanan Dikerubungi Belatung

Bersebelahan dengan TPS Pasar Kemiri Muka, Warung Makanan Dikerubungi Belatung

Megapolitan
Besok, DPRD DKI Gelar Paripurna Pengambilan Sumpah Pengganti M Taufik

Besok, DPRD DKI Gelar Paripurna Pengambilan Sumpah Pengganti M Taufik

Megapolitan
Saat Penjualan Tiket Formula E di Bawah Harapan Co-Founder: Ekspektasi 120.000, Realita 40.000

Saat Penjualan Tiket Formula E di Bawah Harapan Co-Founder: Ekspektasi 120.000, Realita 40.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com