Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Mata Mengira Ledakan Granat Asap di Monas adalah Kebakaran

Kompas.com - 03/12/2019, 16:17 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ledakan granat asap terjadi di halaman Monas, tepatnya di depan Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019) pagi tadi.

Akibat kejadian itu, dua orang anggota TNI, yakni Serka Fajar dan Praka Gunawan, menderita luka berat.

Rifan, salah satu petugas kebersihan sekaligus saksi mata peristiwa itu mengaku tengah menyapu kawasan Monas sebelum ledakan terjadi.

Ia pun kaget lantaran terdengar suara ledakan dan tampak kepulan asap yang berasal dari halaman Monas.

Baca juga: Pascaledakan Granat Asap, Pengunjung Tidak Khawatir Piknik di Monas

Rifan sempat mengira ledakan dan asap itu berasal dari listrik yang terbakar. Sebab banyak asap yang dikeluarkan akibat ledakan granat itu.

“Iya, asap banyak sampai ke atas. Kemarin, hari Minggu ada kebakaran, nah saya pikir listrik juga kebakar,” kata Rifan di Monas.

Karena penasaran, ia mendekati sumber bunyi ledakan tersebut. Saat mendekat, Rifan melihat banyak pesepeda yang berada di luar Monas berhenti.

“Lalu saya lihat dari depan yang pada olahraga pada lari ke belakang. Saya ikut kebelakang penasaran, eh ternyata ada TNI yang jadi korbannya,” ujar Rifan.

Kata Rifan, kala itu dua orang anggota TNI yang menjadi korban ledakan tampak lemas, namun tetap sadar.

Bahkan, Rifan sempat melihat salah satu korban sempat berdiri dan sadarkan diri sebelum kembali merebahkan badan.

“Kalau dari yang saya lihat tuh ya, jari-jarinya hilang. Terus dia (korban) sempat berdiri, duduk, terus berdiri, terus tiduran,” ucapnya.

Beberapa menit setelah kejadian, dua anggota TNI yang menjadi korban langsung dibawa menuju RSPAD dengan menggunakan ambulans.

“Jadi cuma satu, terus TNI yang jaga di sini datang naik motor dan langsung panggil yang lain (anggota yang lain) dibawa ke ambulans,” kata Rifan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com