JAKARTA, KOMPAS.com - "Saya diperkosa sama bapak saya". Begitulah pengakuan seorang anak perempuan berusia sembilan tahun, sebut saja Putri, kepada tetangganya.
Setelah dua tahun memendam apa yang dialami, Putri akhirnya memberanikan diri mengungkapkan tindakan bejat bapak tirinya.
Putri tinggal di permukiman padat penduduk Manggarai, Jakarta Selatan.
Di ruangan berukuran 1,5 x 2 meter, ia berbagi ruang dengan empat orang lain, yakni bapak tirinya berinisial D, ibu kandungnya, dan dua saudara tirinya.
Mereka menyewa kamar kontrakan di lantai dua. Hawa panas terasa ketika Kompas.com mencoba masuk ke dalam kamar tersebut.
Di dalamnya ada kasur untuk satu orang, meja, laci pakaian, serta dua kipas angin yang terpasang di langit-langit kamar.
Di kamar tersebut D selalu mencabuli Putri.
D yang berprofesi sebagai satpam beraksi ketika istrinya dan dua anaknya sedang tidak ada di dalam kamar.
Di bawah ancaman, Putri tidak berdaya. Ia membisu atas tindakan keji D selama ini.
Selama ini, warga sekitar hanya tahu bahwa Putri hidup telantar. Ibu Putri yang bekerja, bisa pulang dua hari sekali.
"Saya kasihan. Kadang-kadang suka saya lihat jam 12 malam masih disuruh beli rokok sama bapaknya. Jadi jam 12 malam itu jalan kaki," kata Eko, ketua RT setempat saat ditemui di kediamannya, Senin (2/12/2019).
"Kadang kasihan juga kaya enggak diurus. Kadang tetangga kasih makan, kadang dikasih jajan," tambah Eko.
Belakangan, warga sempat curiga apa yang dialami Putri. Kecurigaan muncul lantaran korban selalu melebarkan kakinya ketika berjalan.
"Warga di RT 10 sempat curiga. 'Kok kamu kenapa kok jalannya begitu?' Anaknya bilang, 'saya enggak apa apa kok'," kata Eko.
Hingga akhirnya, Putri memberanikan diri bercerita kepada tetangganya pada Rabu (27/11/2019).