JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Barat membuka tempat edukasi dan wisata pengelolaan sampah yang diberi nama Saung Edukasi di kawasan Asrama Dinas Lingkungan Hidup Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kasudin LH Edy Mulyanto menyebutkan bahwa dalam Saung Edukasi terdapat berbagai informasi. Di sini masyarakat bisa memperoleh informasi terkait proses pengolahan sampah.
Mereka berkesempatan menerima materi yang disampaikan petugas dari Koperasi Satu Hati. Setelah mengikuti kelas, mereka bisa langsung praktik dengan alat peraga.
Karena lokasi kelas Saung Edukasi yang bersebelahan dengan bank sampah membuat warga bisa langsung melihat dan mencoba proses pengelolahan, mulai dari sampah datang hingga diolah.
Baca juga: Siswa Jakbar Ubah Sampah Jadi Rupiah dengan Gemas dan Seksi
Namun, sebelum masuk kelas, masyarakat yang ingin menjadi agen di Saung Sampah sebelumnya harus mendaftar.
Proses pendaftaran dilakukan untuk melihat perkembangan hasil pengelolaan limbah yang dilakukan dan berhasil diubah menjadi barang yang memiliki nilai guna.
"Hari ini launching saung edukasi hasil kolaborasi Pemkot Jakbar dan Bank Indonesia, BNI. Kita punya saung kelas dan edukasi di mana masyarakat bisa belajar olah sampah organik dan anorganik," ujar Edy di Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (4/11/2019).
Dari hasil pengolahan sampah, Edy berharap masyarakat bisa mengubah sampah menjadi peluang, yakni bisa menjadi nilai jual.
Koperasi Satu Hati
Bukan hanya saung edukasi, di asrama Dinas Lingkungan Hidup juga terdapat fasilitas Koperasi Satu Hati.
Di koperasi itu, masyarakat yang sudah berhasil mengolah sampah, hasilnya bisa diperjual belikan.
Selain itu, anggota koperasi bisa mendapatkan modal kredit usaha untuk mengembangkan usaha pengelolaan sampah.
Baca juga: Kota Bandung Darurat Sampah, Sampah Plastik Ditarget Turun 10 Persen
"Di sini juga akan ada koperasi bank sampah. Akan berikan kredit usaha rakyat bank sampah ini, di DKI belum ada dan di Jakbar sudah dipelopori. Kredit usaha diberi untuk mereka yang konsisten mendaur ulang sampah, sebab proses mendaur pasti butuh modal. Inilah bentuk apresiasi bank sampah kepada mereka kita sebutnya agen," tutur Edy.
Edy berharap kerja sama ini terus terbangun.
"Mudah-mudahan kaloborasi ini terus berjalan dan konsepnya, asrama untuk sentral wisata edukasi pengolahan sampah Jakarta Barat," kata Edy.
Pemkot Jakarta Barat menargetkan pengurangan sampah sebanyak 30 persen pada 2025.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.