Selain mengandalkan handy talky untuk mendapat informasi kereta yang hendak melintas, Sulaiman juga mengantisipasi jika terjadi keterlambatan kereta melalui aplikasi KRL di gawainya.
"Saya juga harus selalu cek jadwal kereta di aplikasi KRL, biar tahu kalau ada keterlambatan atau perubahan jalur," ujarnya.
Handono, warga sekitar Stasiun Ancol mengaku sudah terbiasa dengan adanya perlintasan kereta tanpa palang ini.
"Sudah biasa ini. Warga di sini juga sudah paham, makanya mereka tahu diri agar tak seenaknya menyeberang jalur kereta," ujarnya.
Handono menambahkan, sebelumnya memang ada palang pintu otomatis di Stasiun Ancol. Hanya saja, Stasiun Ancol sempat ditutup oleh pihak PT. KAI sehingga palang pintu di stasiun dilepas.
"Puluhan tahun lalu mah sudah ada palang sebenarnya. Cuma stasiun sempat ditutup kan, jadinya enggk ada lagi. Terus semenjak diresmikan beroperasi lagi, belum ada rencana pembangunan palang," ujar dia.
Handono menambahkan, meskipun perlintasan kereta di Stasiun Ancol tidak memiliki palang, tetapi hampir tidak pernah ada kecelakaan berat yang menimbulkan korban jiwa.
"Kalau kecelakaan ketabrak kereta, belum ada sih, Mbak. Paling cuma pengendara bermotor yang jatuh terpeleset karena rel keretanya miring," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.