Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolong Bocah Tewas Kesetrum di Penjaringan, Pengelola Rusun Pakai Bambu dan Ikut Tersengat

Kompas.com - 05/12/2019, 17:08 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak berinisial GR (7) tewas kesetrum di kawasan Rusun Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (5/12/2019).

Saat kejadian, GR sempat ditolong oleh salah seorang pengelola rusun bernama Ahmad Hidayat.

"Awal kejadian setahu saya, saya lagi di dalam kantor. Saya lihat ini sudah terjadi, anak ini sudah tertelungkup kena aliran setrum," kata Ahmad di lokasi kejadian, Kamis (5/12/2019).

GR terlihat hanya beberapa sentimeter dari tiang listrik yang ada di lokasi dalam posisi telungkup.

Menyadari hal tersebut, Ahmad langsung mengambil sebilah bambu untuk menyelamatkan GR.

Bambu itu ia gunakan untuk menarik korban keluar dari genangan air.

"Kebetulan saya nolong pakai bambu pun masih ada aliran setrum," ujar Ahmad.

Merasakan setruman itu, ia mengikat bambu dengan sebuah selang sebagai pegangan lalu mengeluarkan GR dari genangan.

Setelah berhasil di evakuasi, Ahmad langsung membawa GR ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Namun, klinik mengaku tidak memiliki alat pertolongan pertama sehingga GR langsung dirujuk ke RS Atmajaya, Pluit, Penjaringan

Baca juga: Polisi Telusuri Pemotong Kabel PLN yang Sebabkan Bocah Tewas Kesetrum di Penjaringan

Akan tetapi, saat tiba di RS Atmajaya, GR menghembuskan nafas terakhirnya.

Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim mengatakan, aliran listrik itu berasal dari kabel PLN yang dipotong oleh pihak yang belum diketahui hingga saat ini.

Sejumlah saksi sedang diperiksa untuk mengetahui siapa yang memotong kabel tersebut.

"Saksi sedang menuju ke Polsek, ada lima orang. Yang melihat pertama, yang menolong, pihak PLN yang memadamkan, dan warga sekitar sini," kata Mustakim.

Baca juga: Bocah di Penjaringan Tewas Kesetrum Saat Ambil Bola di Genangan Air

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com