JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyindir jumlah rumah susun sederhana milik (rusunami) down payment (DP) Rp 0 yang baru terjual 100 unit.
Anggota Komisi D Pantas Nainggolan mengatakan, realisasi yang dicapai Pemprov DKI saat ini masih sangat jauh dari penetapan target di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk membangun 250.000 unit rumah.
"Jauh itu. Kalau kita lihat, katakanlah ini sangat jauh dari kebutuhan dan sangat jauh juga dari RJPMD," ucap Pantas, di lantai 3, Gedung DPRD DKI, Jumat (6/12/2019).
Ia menilai, Pemprov DKI Jakarta terlalu lambat dalam membangun unit rumah. Seharusnya proyek perumahan bisa dikerjakan secara bertahap per tahun.
Namun, kenyataannya, pembangunan memakan waktu sangat lama, bahkan setelah dua tahun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin.
Baca juga: Banyak Pendaftar Tak Lolos Verifikasi Bank, Rusunami DP Rp 0 Baru Terjual 100 Unit dari 780 Unit
"Saya pikir enggak terlalu tinggi kalau itu dalam satu tahun sekian yang dibangun. Ini kan lima tahun. Sudah bisa diprediksi. Nah ini persoalannya tak ada lagi pekerjaan pembangunan rumah susun dalam satu tahun. Semuanya jadi tiga tahun, bayangkan multiyears," kata Pantas.
"Harusnya per tahun konsisten. 10.000 per tahun. Karena ini per 3 tahun multiyears mungkin hanya 5.000," lanjutnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan, kesalahan Pemprov DKI Jakarta dalam menyediakan hunian bagi warga adalah terlalu terpaku pada program DP Rp 0.
Padahal, menurut dia, bisa dibangun rusunawa lainnya yang memiliki harga sewa rendah.
"Kesalahan pertama jawaban terhadap kebutuhan rumah yang didorong adalah DP 0 rupiah. Kesalahan kedua, pembangunan rumah susun yang seharusnya bisa dikejar dalam satu tahun anggaran menjadi tiga tahun anggaran. Padahal soal anggaran bisa lelang dipercepat," tuturnya.
Baca juga: DPRD DKI Kritik Rusunami DP Rp 0, Harga Tak Terjangkau hingga Proses Rumit
Diketahui, rusunami DP Rp 0 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, baru terjual 100 unit.
Padahal, rusunami tersebut memiliki 780 unit.
"(Penghuni) sekitar 100 orang dari 780 unit," ujar Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Kelik Indriyanto di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).
Kelik mengatakan, sebenarnya banyak warga yang mendaftar untuk membeli rusunami DP Rp 0. Banyak pula yang sudah dinyatakan memenuhi syarat administrasi oleh Dinas Perumahan.
Namun, kebanyakan pendaftar tidak lolos verifikasi bank sehingga tidak bisa menyicil rusunami DP Rp 0.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.