“Kemudian yang kedua terakhir ini kita temukan dia bawa Rp 194,5 juta. Jadi seperti tidak kelihatan, karena yang bersangkutan pakai celana tiga lapis. Jadi misalnya kalau dapat duit yang tidak bagus dia tukar ke bank, kemudian baru dikumpulkan lagi. Jadi diletakkan dikantongnya, jadi tidak pernah disimpan di mana-mana," ucap Irmansyah.
Irmansyah mengatakan, saat ini pengemis tersebut tengah berada di panti sosial. Sementara, uangnya telah diamankan oleh petugas dan disimpan di brankas.
"Sekarang posisinya ada di panti kami di Kedoya dilakukan pembinaan kepada yang bersangkutan dan uangnya kita amankan ada di situ di simpan di brankas, jadi tidak digunakan," ucapnya.
Irmansyah juga meminta Komisi E untuk mengkampanyekan agar masyarakat tidak memberikan uang kepada pengemis di jalanan.
Sehingga tidak ada lagi pendatang dari daerah ke Jakarta hanya untuk menjadikan pengemis sebagai profesi.
"Karena itu kami menghimbau kepada masyarakat jangan memberi pengemis di jalanan, kami minta Komisi E mengampanyekan hal itu. Nanti semakin banyak lagi orang yang datang ke situ. Daripada di tempatnya mendapat hasil puluhan ribu mending ke Jakarta, tangan begini saja (meminta-minta) dapat banyak. Ini jadi kampanye kita semua pak ketua Komisi E supaya jangan ada yang memberi di perempatan," tutur dia.
Baca juga: Muklis, Pengemis yang Bawa Uang Rp 194,5 Juta Sudah 2 Kali Kena Razia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.