Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penjaga Lintasan Kereta Tak Berpalang di Ancol, Lari-lari 500 Meter hingga Ribut dengan Pengendara "Ngeyel"

Kompas.com - 07/12/2019, 17:46 WIB
Audia Natasha Putri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -- Menjadi petugas penjaga jalur lintasan (PJL) tidaklah mudah, meski mungkin profesi ini terlihat biasa saja.

Profesi ini menyangkut keselamatan nyawa manusia. Jika tidak berhati-hati, maka bisa menimbulkan korban jiwa.

Sulaiman, petugas yang sehari-hari berjaga di perlintasan dekat Stasiun Ancol mengatakan bahwa pekerjaan ini memiliki resiko dan tantangan cukup tinggi.

"Kelihatannya saja mudah, cuma jaga perlintasan terus berhentiin kendaraan. Padahal mah, risikonya gede. Belum lagi ketemu pengendara yang keras kepala," ujar Sulaiman kepada Kompas.com.

Sulaiman berujar, ia sering kali bertemu dengan pengendara yang memaksa menerobos perlintasan meski sudah ditegur..

"Pernah saya tegur tuh pengendara yang ngeyel. Tetapi masih aja tetap nerobos," imbuh dia..

Sulaiman bahkan pernah bertengkar dengan salah satu pengendara yang mengaku bagian dari instansi negara.

Padahal, pengendara itu sudah diberitahu baik-baik dan sadar risiko bahwa melintas rel saat kereta mau lewat itu berbahaya.

Tak hanya sekali dua kali saja Sulaiman mendapat perlakuan seperti itu dari pengendara..

"Sering saya diajak berantem sama pengendara. Kalau ditegur, pasti jawabnya 'gue orang sini, jangan macam-macam lu' . Padahal kan mereka tahu bahwa kalau nerobos itu bahaya," ujarnya.

Ia mengaku tidak takut meskipun mendapat perlakuan seperti itu dari beberapa pengendara yang bandel.

"Kalau dia ngeyel, meskipun sudah dikasih tahu baik-baik, tetap saya pasti akan dibela sama warga. Masalahnya ini menyangkut nyawa sih. Tugas pokok PJL kan mengamankan perlintasan kereta," ujar pria asal Banten ini.

Baca juga: Kisah Penjaga Lintasan Kereta Tak Berpalang Pintu di Kendal

Perlintasan KA tanpa palang di Stasiun Ancol ini membuat ia harus bekerja secara ekstra dan lebih berhati-hati.

Perlintasan kereta tanpa palang ini menghubungkan Jalan Budi Mulya Raya dan Jalan RE Martadinata.

"Perlintasan yang ada palangnya aja kadang masih banyak yang nerobos. Apalagi yang gaada palangnya. Makanya, saya tuh selalu standby 10 menit sebelum kereta melintas, agar bisa memberhentikan kendaraan yang lewat," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com