"Kalau KRL sudah lewat, jarum (penunjuk utara) langsung goyang," kata Rully.
Baca juga: Tanda-tanda Alam Ketika Aktivitas Merapi Meningkat
Selesai mengantarkan Kompas.com ke tempat sensor manual milik BMKG, Rully merasa Kota Tangerang yang kian tumbuh sudah tak cocok lagi untuk menjadi tempat mendengar riak alam seperti gelombang magnetik dan pengukuran pergerakan alam lainnya.
Tidak seperti dulu, ketika dirinya pertama tugas di kantor tersebut. Ketika alam bersuara dengan suara sangat jelas melalui sensor-sensor manual yang dipasang BMKG. Tidak terganggu noise dari aktivitas manusia yang kian hari kian tak memperhatikan suara alam.
Kini alam seperti terbatuk-batuk. Sensor kerap mencatat noise yang disebabkan bukan hanya karena alam sendiri, melainkan aktivitas manusia yang makin hari makin pongah dengan alam.
"Susah, kita melihat hilal di ufuk saja sudah tak bisa. Gedung, jadi tertutup," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.