Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Akan Ditangguhkan, Anggaran Fantastis Gulkarmat Akhirnya Disahkan Juga

Kompas.com - 09/12/2019, 09:04 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com — Rancangan anggaran kegiatan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020 akhirnya disahkan pada Sabtu (7/12/2019).

Angggaran itu disahkan oleh 11 dari total 16 anggota DPRD Komisi A.

Meski akhirnya disahkan, pembahasan rancangan anggaran tersebut harus melalui perdebatan.

Empat anggaran fantastis

Perdebatan itu dimulai ketika anggota DPRD Komisi A menemukan anggaran fantastis dari Gulkarmat.

Empat kegiatan yang memiliki anggaran fantastis itu, yakni fire rescue board dengan anggaran sekitar Rp 44 miliar, rescue truck dengan robot pemadam sebesar Rp 45 miliar, mobil high volume pumpers sebesar Rp 29 miliar, dan penyediaan unit submersible pump with flood module sebesar Rp 15 miliar.

Baca juga: Fraksi PSI Minta Empat Anggaran Fantastis Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Ditangguhkan

Empat penyediaan kegiatan itu menjadi sorotan, bahkan perdebatan. Bahkan, ada salah satu anggota DPRD Komisi A tidak menyetujui adanya kegiatan itu.

Salah satu anggota Komisi A, August Hamonangan, mempertanyakan urgensi empat komponen dengan anggaran fantastis tersebut bagi masyarakat.

Ia bahkan meminta Dinas Gulkarmat membuka komponen kegiatan fantastis itu.

Kemudian, Dinas Gulkarmat pun membuka komponen dan menjelaskan satu per satu empat kegiatan yang dikritisi oleh anggota dewan.

Anggaran fantastis diminta ditangguhkan

Setelah dipaparkan terkait empat kegiatan fantastis tersebut, anggota Fraksi PSI meminta agar empat kegiatan dengan anggaran fantastis ini ditangguhkan.

August menilai kegiatan yang dianggarkan fantastis itu belum menjadi prioritas untuk masyarakat.

Menurut dia, banyak kegiatan dan kebutuhan wilayah yang mesti diperkuat. Misalnya, dengan menambah bus damkar di wilayah-wilayah hingga menambah penyediaan alat pemadam kebakaran (apar) di setiap kelurahan.

Tidak semua dukung penangguhan

Tidak semua anggota mendukung pernyataan dari August, sebagian besar anggota Komisi A justru mendukung empat kegiatan tersebut.

Misalnya saja, Jamaludin yang tidak sependapat dengan August. Tidak hanya Jamaludin, Purwanto dan beberapa anggota lainnya pun mendukung adanya kegiatan itu.

Menurut mereka, urgen atau tidak untuk masyarakat, hal itu diketahui sendiri oleh Dinas Gulkarmat.

Baca juga: Fraksi PSI Minta Empat Anggaran Fantastis Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Ditangguhkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com