Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Kompetisi PKS Vs Koalisi Besar, Muncul Calon Independen di Pilkada Depok 2020

Kompas.com - 09/12/2019, 20:42 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sederet nama kian bermunculan untuk bersaing memperebutkan kusri Wali Kota Depok dalam Pilkada 2020, mendatang. Tidak terkecuali nama Yurgen Alifia Sutarno yang mengajukan diri sebagai bakal calon Wali Kota Depok melalui jalur independen.

Lulusan studi Public Policy University of Oxford, Inggris ini berambisi akan memajukan kota Depok tersebut.

Yurgen nantinya besaing dengan nama-nama yang kian santer terdengar dalam kontestasi politik empat tahunan itu. Tak terkecuali, Yurgen akan menantang Wali Kota Depok Muhammad Idris yang mengaku siap maju sebagai petahana.

Baca juga: Bentuk Koalisi Depok Bangkit, Lima Parpol Usulkan Pradi Supriatna Jadi Calon Wali Kota

Bahkan, Yurgen juga harus bersaing dengan Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna yang namanya telah mendapatkan dukungan dari lima partai politik untuk maju dalam Pilkada 2020. Usulan ity tertuang dari hasil rapat di Hotel Bumi Wiyata, Kamis (5/12/2019) lalu.

Kelima partai tersebut adalah partai Gerindra, PDI Perjuangan,Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Depok Bangkit (KDB).

Optimis meski kurang populer

Di tengah kontestasi yang cukup ketat di Depok, Yurgen mengaku optimis menghadapi pilkada tahun depan.

"Dalam konteks pilwalkot tahun depan justru kami melihat petahana dan partai pengusungnya dalam kondisi yang sangat tidak populer," kata Yurgen kepada Kompas.com, Senin (9/12/2019).

Apalagi, kata Yurgen, untuk saat ini Depok masih memiliki persoalan. Salah satunya yakni kemacetan lalu lintas dan pengangguran yang belum teratasi.

"Kemudian ruang terbuka hijau, pengelolaan sampah dan lainnya tidak dihadapi dengan kebijakan yang benar," tuturnya.

Baca juga: Syarat Calon Independen Pilkada Depok, Harus Punya Minimal 85.107 Surat Dukungan Warga

Sehingga, kekurangan tersebut menjadi peluang untuknya dapat meyakinkan para warga Depok.

"Belum lagi petahana yngg sulit sekali menerima masukan dan aspirasi masyarakat terutama anak-anak muda," kata dia.

Strategi melawan

Untuk memantapkan hati para pemilihnya, Yurgen telah memiliki strategi. Meski bukan strategi khusus, namun dinilai efesien untuk memajukan langkahnya menjadi orang nomor satu di Depok tersebut.

"Strategi kami konvensional saja. Kami merasakan kok publik ingin perubahan di Depok. Sudah 15 tahun roda pemerintahan dijalankan biasa-biasa saja, politics as usual," kata dia.

Baca juga: Ajakan PDI Perjuangan Bentuk Koalisi Gemuk Hadapi PKS Saat Pilkada Depok...

Salah satu cara Yurgen dengan cara merekrut relawan yang dapat menggerakan media sosial.

"Kami merekrut sebanyak-banyaknya relawan untuk turun ke bawah mengumpulkan KTP serta memanfaatkan media sosial untuk menggemakan gerakan #BenerinDepok2020," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com