Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begal di Bekasi Bacok Tangan Korban hingga Nyaris Putus

Kompas.com - 10/12/2019, 14:27 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

BEKASI, KOMPAS.com - Kawanan begal sadis bersenjata tajam di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat beraksi di Kawasan Industri MM2100, Kecamatan Cibitung pada Senin (9/12/2019) malam.

Akibatnya, korban Fazrin (23) menderita luka bacok di bagian punggung, bahkan tangan korban nyaris putus.

Sepeda motor Honda Scoopy E4641JJ milik korban juga dibawa kabur kawanan yang berjumlah dua orang tersebut.

Beruntungnya, nyawa korban tidak melayang setelah diselamatkan warga lalu dilarikan ke klinik terdekat dan dipindah ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.

Fazrin mengaku, peristiwa pembegalan itu bermula ketika ia hendak pulang dari undangan pernikahan temannya menggunakan sepeda motor.

Ia memilih melewati jalan Kawasan Industri MM2100 karena dianggap lebih cepat. Di jalan, ia merasa diikuti oleh kedua begal tersebut.

"Saya sudah curiga karena saya ternyata diikuti oleh kedua begal itu dari pertengahan jalan," kata Fazrin, Selasa (10/12/2019), seperti dikutip Antara.

Korban kemudian dipepet pelaku. Salah seorang pelaku yang duduk di belakang mengeluarkan senjata tajam sejenis parang dan mengarahkan ke korban.

Korban yang panik berusaha menghindar. Pelaku terus memepet dan langsung mengayunkan senjata tajam ke punggung korban hingga darah bercucuran.

Korban kemudian menghentikan laju sepeda motornya karena menahan rasa sakit di bagian punggung.

"Saya berhenti karena sakit dibacok," ucapnya.

Tak sampai di situ salah satu begal lantas mengayunkan senjata tajamnya ke arah leher tapi korban langsung menangkisnya dengan tangan hingga bercucuran darah.

Korban yang saat itu sudah tak berdaya membuat pelaku leluasa membawa kabur sepeda motor.

Bahkan sebelum sempat membawa kabur sepeda motor korban, kedua begal tersebut kembali mendatangi korban dan ingin menghabisinya dengan senjata tajamnya.

Beruntung ada warga yang datang melakukan perlawanan dan kedua begal tersebut langsung melarikan diri.

Korban yang sudah mengalami kritis kemudian dibawa warga.

Warga kemudian melaporkan kasus ini kepada petugas kepolisian. Petugas langsung datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan korban.

Kasubbag Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, AKP Sunardi mengatakan pihaknya masih mendalami kasus pencurian dengan pemberatan ini.

"Kami masih meminta keterangan korban untuk mengidentifikasi kawanan begal sadis ini," katanya.

Sunardi menduga kawanan ini memang spesialis kasus pembegalan sadis karena setiap aksinya selalu dibekali senjata tajam.

Untuk memastikan, anggota dari Reskrim Polsek Cikarang Barat dengan Polres Metro Bekasi sedang memburu mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com