Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi akan Tilang Angkutan Umum yang Ngetem di Depan Stasiun Bekasi

Kompas.com - 10/12/2019, 20:34 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi Kota, Ojo Ruslani mengatakan, petugas akan menindak para pengemudi angkutan umum yang mengetem di Jalan Ir H Juanda depan Stasiun Bekasi.

Hal ini sehubungan dengan ditutupnya area lay bay Stasiun Bekasi, yang biasanya dipakai para pengemudi angkutan umum untuk menanti penumpang atau ngetem.

"Tentu saja di sana kemungkinan besar akan mengetem mereka (pengemudi angkutan umum). Makanya, kita tempatkan anggota Satlantas maupun Dishub (Dinas Perhubungan) ke sana," ujar Ojo kepada Kompas.com, Selasa (10/12/2019).

Ojo bakal mengerahkan 10 personel polisi lalu lintas untuk berkolaborasi bersama 10 personel Dishub Kota Bekasi untuk mengatur kelancaran lalu lintas di Jalan Ir H Juanda sejak penutupan lay bay Stasiun Bekasi.

Pengemudi angkutan umum yang bisa ditindak, kata Ojo, bisa siapa saja. Mulai dari supir angkot, bis tanggung, hingga pengemudi ojek online.

Baca juga: Area Lay Bay Stasiun Bekasi Ditutup Selamanya

"Karena tempat penampungan di situ tidak ada penggantinya. Kita sudah minta ke Wali Kota Bekasi memang tidak ada," ujar Ojo.

"Pengaturan di sana juga sekaligus penindakan. Kalau bandel, tidak pakai peringatan berapa kali, ketika di situ ada mereka didapati mengetem, ya kita tindak," imbuh dia.

Jalan Ir H Juanda di depan Stasiun Bekasi diprediksi semakin parah kemacetannya setelah area lay bay Stasiun Bekasi ditutup sejak Sabtu (7/12/2019).

Sebab, area lay bay Stasiun Bekasi cukup berguna untuk menampung belasan bis tanggung tujuan Cikarang menanti penumpang.

Sebelum area lay bay ditutup saja, berbagai mobil angkot mengetem di pintu keluar, sedangkan banyak pengemudi ojek online mengendap di tepi jalan.

Ditambah lagi, penumpang kereta lalu lalang menyeberang di jam-jam sibuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com