Kemudian, ia pun sempat melayangkan surat ke Ko Ayun yang berisi ancaman agar keluarga Ko Ayun angkat kaki dari rumahnya dan keluar dari rumah Ko Ayun sendiri.
Menurut dia, peristiwa ini pun sudah ada mediasi antara RT dan Lurah setempat. Namun, nyatanya proyek pembangunan itu tetap dikerjakan.
Bahkan, selang beberapa saat surat ancaman dikirim ke Ko Ayun, tiba-tiba saja tiga orang laki-laki orang suruhan PT Hengtraco menghampiri rumahnya.
Saat itu yang ada di rumahnya hanya mertua yang masih fasih untuk baca tulis dan cucunya yang masih kecil.
“Mereka seolah-olah memaksa mertua saya untuk menanda tangani surat yang katanya isinya tanda terima aja. Padahal ternyata surat itu berisi surat sedia akan dimulainya proyek bangunan itu,” ucapnya.
Setelah selang beberapa saat surat itu ditanda tangani, proyek bangunan depan rumahnyaa itu pun kemudian mulai dikerjakan dan menutupi akses keluar masuk rumahnya.
Karena bangunan itu menutupi rumahnya, Ko Ayun dan keluarganya pun saat ini sulit untuk keluar masuk.
Bahkan Ko Ayun sendiri pernah jatuh ketika keluar dari rumahnya saat melintasi proyek bangunan itu.
Sandri pun khawatir jika keponakannya yang tinggal bersama Ko Ayun dan istrinya terjatuh ketika keluar rumah.
Ia pun berharap, PT Hengtraco mau memberikan akses jalan keluar dari rumahnya.
“Ya saya berharapnya PT Hengtraco mengerti dan mengasihani kami, bagaimana kami keluar kalau semua bangunan rumah kami ditutupi begini,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.