Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bekasi Bisa Urus Administrasi Dukcapil di Kelurahan pada 2020

Kompas.com - 11/12/2019, 16:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Bekasi akan menyebar layanan administrasi dukcapil ke 56 kelurahan mulai 2020.

Saat ini, untuk mengurus layanan administrasi dukcapil, warga Kota Bekasi harus melakukannya di tingkat kecamatan.

Kepala Dinas Dukcapil Kota Bekasi, Taufik Hidayat berujar, program ini merupakan hasil dari dana bantuan Provinsi Jawa Barat untuk tahun anggaran 2020 nanti sebesar Rp 11 miliar.

"Kita sudah buat rancangan anggarannya. Nanti kira-kira Januari, bantuan itu turun, kita akan belanjakan," ujar Taufik kepada wartawan di kantornya, Rabu (11/12/2019) siang.

"Nanti di situ lengkap. Ada mesin cetak untuk akta dan KTP dan KIA (kartu identitas anak). Ada juga alat rekamnya komplet, termasuk jaringannya semua nanti kita siapkan," imbuhnya.

Baca juga: Data Diri E-KTP Dapat Diubah, Begini Caranya

Taufik menyebut, program ini akan memudahkan warga Kota Bekasi yang selama ini mesti antre panjang di Kecamatan untuk mengurus administrasi dukcapil.

Pasalnya, Dinas Dukcapil Kota Bekasi mencatat ada setidaknya 1.500-2.000 permohonan layanan administrasi dukcapil setiap hari.

Permohonan pembuatan KK paling tinggi jumlahnya, dengan pemohon sebanyak rata-rata 700-1.000 orang per hari.

Baca juga: Anjungan Dukcapil Mandiri Diluncurkan, Bisa Cetak Sendiri KTP, KK, hingga Akta Kelahiran

Pada 2020 nanti, ada 5 jenis layanan administrasi dukcapil yang tersedia di Kelurahan, yakni pembuatan KTP, KIA, kartu keluarga, dan akta kelahiran-kematian.

Pengadaan alat cetak dan rekam di 56 kelurahan ini nantinya bakal disinkronkan dengan layanan "Pamor" dan isian data daring.

"Jadi nanti pelayanan dasar cukup di Kelurahan, bisa lewat pamor yang akan jemput di rumah masing-masing. Atau bisa juga melalui online, nanti cetaknya tinggal di Kelurahan," Taufik menjelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com