Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Rumah Ko Ayun yang Dikepung Proyek Bangunan, Hanya Tersisa Celah Seukuran Badan

Kompas.com - 11/12/2019, 18:41 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di jalan Mangga Besar Dalam RT 006 RW 009 Jakarta Pusat, ada satu rumah yang nyaris tak tampak keberadaannya.

Selain berada di dalam gang kecil, rumah ukuran 40 meter itu dikepung proyek bangunan gudang PT Hengtraco Protecsindo.

Ketika melintas di dalam gang itu, rumah milik Lie Yun Bun (50) atau Ko Ayun itu tidak terlihat tertutup tembok-tembok tinggi gudang.

Ko Ayun tinggal di rumah itu bersama istri, anak, mertua, dan cucunya. Total tujuh orang yang menempati rumah tersebut.

Untuk masuk ke rumah Ko Ayun, Kompas.com harus melewati batu-batu hebel yang ditumpuk jadi tangga proyek bangunan tersebut.

Kami juga harus melintasi batu-batu material pengerjaan proyek bangunan itu.

Tepat di pojok kanan dari akses masuk proyek, kami melihat rumah Ko Ayun yang menyempil di belakang proyek bangunan itu.

Hanya rumah Ko Ayun yang satu-satunya di sana.

Pintu depan rumah Ko Ayun pun sudah tertutup sebagian tembok bangunan, hanya tersisa sekitar puluhan sentimeter yang ngepas dengan ukuran badan untuk akses keluar dan masuk.

Rumah Ko Ayun yang menyempil itu terlihat sederhana. Meski rumahnya tingkat, tembok bangunan rumahnya masih belum diwarnai.

Baca juga: Rumahnya Terkepung Proyek Bangunan, Keluarga Ko Ayun Sempat Minta Diberi Akses

Rumah yang sudah ada sejak 1965 itu pun masih berdiri kokoh di jalan Mangga Besar Dalam itu.

Namun, sayangnya rumah itu kini terancam tak memiliki akses keluar masuk. Bahkan sempat hendak digusur oleh PT Hengtraco.

Penggusuran itu ditolak keras oleh Ko Ayun lantaran banyaknya kenangan yang telah dimilikinya dengan rumah yang sudah ia tinggali selama kurang lebih tiga puluh tahun.

Rumah hendak dibeli Rp 350 juta

Sandri, menantu Ko Ayun menceritakan, pembangunan proyek pembangunan gudang dan penutupan akses jalan itu dimulai pada 22 November 2019 yang lalu.

Diketahui, tanah tersebut sebelumnya dimiliki oleh Tabani, tetangganya terdahulu yang menempati proyek bangunan itu.

Tabani telah mengosongkan rumahnya sejak terjadi kebakaran pada 2015 dan merugi. 

Ia pun memutuskan untuk tidak lagi tinggal di lingkungan tersebut sehingga menjualnya kepada PT Hengtraco.

“Dulu bangunan ini sebelumnya adalah rumah tetangga saya. Untuk akses keluar masuk kita pakai bersamaan,” ujar Sandri.

Menurut Sandri, PT Hengtraco akan membuat proyek bangunan gudang yang akan menutupi rumahnya.

Hal ini mmebuat ia dan keluarganya kesulitan akses keluar dan masuk.

“PT Hengtraco pun sempat berniat untuk membeli rumah kami dengan harga Rp 350 juta,” ucap Sandri.

Baca juga: Rumahnya Dikepung Proyek Bangunan, Istri Ko Ayun Dipaksa Teken Dokumen

Ko Ayun langsung menolak permintaan tersebut. Menurut dia, uang tersebut belum cukup membeli rumah di sekitaran Jakarta. Apalagi rumah itu punya kenangan sendiri baginya.

Sandri menambahkan, mertuanya juga pernah ditawarkan pindah ke rumah yang ada di Cilebut, Bogor.

“Padahal, Ko Ayun memiliki sertifikat hak milik rumahnya. Dia enggak mau juga karena banyak cucunya yang masih sekolah di dekat rumah, makanya kami tidak mau untuk pindah,” kata Sandri.

Bahkan, perusahaan tersebut sempat melayangkan surat ke Ko Ayun yang berisi ancaman agar mereka angkat kaki dari rumah tersebut.

Atas peristiwa ini pun sudah ada mediasi dengan RT dan lurah setempat. Namun, nyatanya proyek pembangunan itu tetap dikerjakan.

Bahkan, selang beberapa saat surat ancaman dikirim ke Ko Ayun, tiba-tiba saja tiga orang laki-laki orang suruhan PT Hengtraco menghampiri rumahnya.

Saat itu yang ada di rumahnya hanya mertua yang masih fasih untuk baca tulis dan cucunya yang masih kecil.

Baca juga: Terkepung Proyek Pembangunan Gudang, Ko Ayun dan Keluarga Sulit Keluar Masuk Rumah

“Mereka seolah-olah memaksa mertua saya untuk menanda tangani surat yang katanya isinya tanda terima saja. Padahal ternyata surat itu berisi surat sedia akan dimulainya proyek bangunan itu,” ucap Sandri.

Setelah selang beberapa saat surat itu ditanda tangani, proyek bangunan depan rumahnya itu pun kemudian mulai dikerjakan dan menutupi akses keluar masuk rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com