Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pasar Senen, Bekas Tempat Tuan Tanah Belanda hingga PKL Era Ali Sadikin

Kompas.com - 11/12/2019, 20:07 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Pasar Senen yang dibangun pada 30 Agustus 1735 menyimpan banyak sejarah. Pasar tersebut berdiri di atas lahan milik tuan tanah asal Belanda, Justinus Vinck.

Itu yang menjadikan awal nama pasar yang berada di jantung Ibu Kota menjadi Vinckepasser, yang kemudian berubah menjadi Pasar Senen.

Penamaan Pasar Senen tak luput dari aktivitasnya yang dulu hanya dibuka pada hari Senin. Karena ada minat besar masyarakat, akhirnya pasar itu dibuka pada hari-hari lain.

Baca juga: PKL Senen Boleh Pindah ke Pasar Senen Blok III, Asal Beli Kios

Aktivitas perdagangan itu pun berlangsung hingga saat ini. Namun seiring berkembang, para pedagang Pasar Senen harus bersaing dengan pertumbuhan mall di Jakarta dengan berbagai cara.

Tak lagi berjualan pada tempatnya, seakan menjadi cara mereka untuk menjemput bola. Sehingga sejumlah pedagang kaki lima (PKL) banyak berjualan di kawasan bahu Jalan Raya Senen, Jakarta Pusat.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.KOMPAS/JB SURATNO Mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Sudah ada sejak Ali Sadikin

Ternyata para PKL dan pedagang sayur yang menbandel di Pasar Senen seakan sudah membudaya.

Sejak era Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, tepatnya tahun 1957, sejumlah PKL juga berdagang luar pasar juga sudah terjadi.

Bahkan, Ali sempat meninjau langsung ke Pasar Senen.

Agar tak diketahui, Ali yang datang secara mendadak memberhentikan mobil tepat di belakang proyek Senen, di mana saat itu sedang dilakukan pembangunan.

Kedatangan Ali pun mengagetkan kepala pasar yang langsung menjemput ke pintu mobil.

Baca juga: Ironi Emas di Monas: Sumbangan, Ambisi Soekarno, dan Pemborosan

 

Ali semula yang ingin melihat proyek pembangunan menyempatkan diri melihat pedagang sayur yang berjualan di luar Pasar Senen.

"Apakah sebabnya para penjual sayur mayur pikulan ini tidak diletakan ditempatnya yang telah disediakan?" tanya Ali kepada Kepala Pasar seperti dikutip Harian Kompas edisi 2 November 1957 di artikel "Dialog Dengan Gubernur di Projek Senen".

Saat itulah para pedagang sayur yang berdagang di bahu jalan langsung ditertibkan oleh polisi yang diperintahkan.

"Bongkar seluruh bangunan liar itu, dari pada nanti Polisi dikira melindungi," kata Ali.

Kebakaran Pasar Senen pada 2014.KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Kebakaran Pasar Senen pada 2014.

Masih berlangsung

Sampai saat ini, para PKL yang menjajakan dagangannya di bahu jalan kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat masih berlangsung.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com