Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Hendak Tawuran, Remaja di Palmerah Disuruh Lari Keliling Lapangan

Kompas.com - 12/12/2019, 15:12 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan remaja tanggung, usia rata-rata SMP, berkumpul di lapangan sepak bola kompleks Asrama Polri Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (12/12/2019). Polisi menduga mereka hendak melakukan tawuran.

Mereka tidak memakai seragam sekolah. Para remaja tersebut memakai kaos dan jaket.

Mereka datang ke lokasi itu dengan menggunakan sejumlah sepeda motor.

Saat melihat keramaian itu, seorang aparat dari Polsek Palmerah, Iptu Tugiyanto, segera menuju ke lapangan. Jarak lapangan dengan kantor Polsek Palmerah kurang lebih 100 meter.

"Hei..., ngapain itu kumpul-kumpul ? Mau tawuran atau gimana itu hei...," teriak Tugi dari luar lapangan.

Baca juga: Tawuran Berujung Korban Tewas di Kemayoran, Empat Pelajar Ditangkap

Para pelajar itu kemudian lari kocar-kacir untu mencari tempat persembunyian.

"Sudah.... nggak usah lari, saya cuma tanya ngapain kalian di sini? Bawa apa coba di tas lihat sini," ujar Tugi.

Satu-persatu remaja itu mendekat. Tugi melontarkan beberapa pertanyaan.

"Kalian pulang sekolah, bukannya pulang (ke rumah). Ke sini mau ngapain?" tanya Tugi.

"Enggak Pak, kami hanya mau main bola, sama nunggu teman," jawab seorang dari mereka.

"Kalau kalian mau main bola, mana sepatunya, mana bolanya? Tinggal ganti main kok pakai kumpul-kumpul," ucap Tugi.

Tugi juga menggeledah tas-tas mereka. Tidak ditemukan adanya senjata tajam di dalam tas-tas mereka.

Tugi tetap menghukum mereka. Alasannya, mereka bilang mau main bola tetapi mereka tidak mengenakan sepatu bola. Bolanya pun tidak ada.

Mereka disuruh lari keliling lapangan 2 kali.

"Nggak ada yang bawa kan sepatu bola? Suda sana lari dua kali, tak tunggu di sini baru boleh pulang," ujar Tugi.

Setelah lari, para remaja itu pun bubar.

Tugi tidak menemukan senjata tajam di dalam tas-tas mereka.

Seorang remaja mengatakan, mereka berasal dari sekolah yang berada di Kemandoran, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com