DEPOK, KOMPAS.com - Banyaknya ular yang masuk ke permukiman warga merupakan hal alami yang terjadi pada bulan November hingga Januari.
Pasalnya, pada bulan inilah habitat hewan melata itu menetas dari telur setelah dua bulan sebelumnya dilahirkan oleh indukan.
"November hingga Januari menetas, berarti indukan bertelur sebulan sampai dua bulan sebelumnya," ujar pemerhati ular Arby Krisna saat dikonfirmasi, Jumat (13/12/2019).
Baca juga: Anak Ular Kobra Gigit Pedagang di Pasar Kemiri Muka Depok
Arby juga mengungkapkan, faktor lain banyaknya ular muncul di permukiman karena habitat mereka kini banyak tergusur akibat pembangunan.
"Sebenarnya rumah ular (kebun) yang menipis menyebabkan mereka tidak punya tempat sembunyi sehingga menampakkan diri," ujar Arby.
Masifnya pembangunan perumahan di wilayah Depok inilah yang mendesak ular akhirnya terpaksa berkeliaran di wilayah permukiman.
Baca juga: Usir Ular dengan Garam, Ini Mitos atau Fakta?
Ular, disebut Arby, mencari lokasi yang tepat untuk proses berkembang biak di perkebunan warga, bahkan masuk ke dalam rumah.
Kendati demikian, terdapat hal yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi ular masuk ke dalam permukiman, yakni dengan membuang barang yang sudah tidak terpakai sehingga tidak menumpuk dan menjadi sarang baru bagi ular.
Selain itu, warga juga harus menutup seluruh saluran air yang terhubung ke dalam rumah untuk mencegah adanya binatang yang masuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.