Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Kebun Belimbing yang Masih Tersisa di Kota Belimbing Depok...

Kompas.com - 13/12/2019, 20:55 WIB
Anggita Nurlitasari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejuknya udara terasa ketika kita melewati Jalan Belimbing Dewa Kecamatan Beji, Depok.

Hamparan pohon hijau nan rindang di sisi kanan dan kiri jalan memanjakan mata menyusuri permukiman yang dikenal dengan sentra tani belimbing dewanya.

Ketika menelusuri kawasan tersebut, memang belum terlihat buah belimbing dewa yang disebut menjadi ikon dari Kota Depok. Sesekali mata hanya disuguhkan bungkusan plastik dan kertas yang bergantung di setiap ranting pohonnya.

Di tengah perjalanan Kompas.com menelusuri kawasan itu, tampak seorang laki-laki dengan postur tinggi yang sedang memeriksa pohon dengan banyak bungkusan di rantignya.

Dia adalah Nanang Yusuf yang biasa dipanggil Pak Nanang. Dia merupakan seorang ketua Asosiasi Belimbing Dewa di Kelompok Tani Kalilicin.

Kompas.com berkesempatan mengitari kebun yang ditanami pohon belimbing dengan luas 3.000 meter persegi miliknya.Ternyata bungkusan plastik dan kertas di pohon itu isinya adalah belimbing-belimbing yang hampir matang.

Setelah melihat-lihat kebun, Pak Nanang mengajak untuk duduk sambil menceritakan kisahnya sebagai petani belimbing pada tahun 1985.

Baca juga: Berkembang Berkat Belimbing

Ketika itu, dia hanya memiliki lima buah pohon yang ditanam sendiri.

"Waktu itu saya cuma punya lima batang pohon aja, ya buat ditanam sendiri," Ujar Petani Belimbing, Nanang Yusuf, Jumat (13/12/2019).

Lalu pada tahun 1997, dirinya bergabung dengan Kelompok Tani Belimbing untuk mengembangkan bibit-bibit yang telah diberikan oleh Pemerintah Kota Depok.

Kelompok Tani Kalilicin merupakan kelompok tani di Kecamatan Pancoran Mas yang dikenal juga sebagai pemasok buah belimbing untuk pasar modern maupun tradisional yang ada di kawasan Jabodetabek.

Menurut Pak Nanang, kelompok tani tersebut memiliki 25 anggota aktif dan setiap bulannya pasti menyalurkan buah belimbing ke pasar-pasar yang sudah menjadi langganan pengiriman.

Namun, tahun ini ada perubahan karena adanya musim kemarau panjang yang mengakibatkan pohon tidak menghasilkan buah.

"Kalau panennya sih seharusnya setiap bulan, kalo normalnya setiap bulan cuma kemarin karena kemarau, dan baru tahun ini ada tiga hingga empat bulanan tidak ada panen jadi produksinya menurun drastis karena temperaturnya 25-30 derajat itu bunga belimbingnya tidak kuat itu," ujar Nanang Yusuf.

Baca juga: Cerita Haji Dhani, Puluhan Tahun Jualan Belimbing di Kota Belimbing Depok

Penanaman belimbing dewa terbilang mudah karena pohon tersebut cocok untuk ditanam di tanah mana pun. Tanaman belimbing juga dinilai tahan terhadap penyakit hama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com