Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ret Ginting, Setia dengan Kamera Analog sejak 1970-an

Kompas.com - 14/12/2019, 08:37 WIB
Tia Astuti,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 1970-an, di area Monas, seorang pria asal Medan berkalungkan kamera analog sedang mencari rezeki.

Dialah Ret Ginting, satu-satunya pemilik toko analog yang masih bertahan di Gedung Harco, Pasar Baru, ketika penjual kamera analog seangkatannya sudah gulung tikar.

Hubungannya dengan kamera analog benar-benar tidak terputus. Ia sudah menekuni kamera analog sejak tahun '70-an dengan menjadi tukang foto keliling di Monas dan fotografer acara pernikahan.

Baca juga: Kamera Analog Kembali Digandrungi, Ini Surga Bagi Pencintanya di Jakarta

Lalu 20 tahun kemudian (terhitung dari 1970), pada awal 1990 akhirnya ia mulai untuk membuka toko yang khusus menjual kamera analog beserta spare part di Gedung Harco Pasar Baru ini.

Pada era itu dapat dikatakan sebagai era kejayaannya. Karena masih maraknya kamera analog pada era itu, ia tidak hanya memiliki toko kamera analog, tetapi juga memiliki usaha foto studio sendiri.

"Pada zaman Soeharto-lah saya masih punya foto studio 3 cabang," ujar Ginting.

Baca juga: Fujifilm Rilis Instax SQ6, Kamera Analog Format ala Instagram

Pada era itu, cabangnya memang ada di mana-mana. Namun, ketika kamera digital masuk ke pasar, di situlah tantangan mulai datang.

Seperti yang sudah dikatakan, Ginting adalah penjual kamera analog yang tersisa dari angkatannya di Gedung Harco Pasar Baru. Ini karena perlahan-lahan toko seangkatannya tutup satu per satu sejak kamera digital marak.

Apa yang membuat Ginting tetap bertahan membuka toko kamera analog ketika teknologi bertransisi ke digital?

Kamera analog itu inti dari memotret

"Pengalaman saya cuma di analog, kalau digital saya enggak paham," ujar Ginting.

Selain karena sudah nyaman mengoperasikannya, menurut Ginting, sebenar-benarnya mengasah kemampuan memotret adalah dengan kamera analog.

"Kalau dipikir-pikir inti dari memotret itu pakai analog. Karena semuanya (pengaturan iso, diafragma, shutter speed) serba manual," ujar Ginting.

Dengan kamera analog pun bisa melatih fotografer untuk lebih berhati-hati. Jumlah roll film yang tidak banyak jangan sampai terbuang sia-sia dengan asal motret, karena pada kamera analog tidak dapat melihat hasil gambar yang sudah ditangkap.

Baca juga: Era Digital, Kenapa Anak Muda Kembali ke Kamera Analog?

Meskipun usahanya sempat serat ketika kamera digital, Ginting bisa melewati masa itu dengan tetap setia karena akhirnya kamera analog mulai digandrungi lagi, khususnya di kalangan anak muda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com