JAKARTA, KOMPAS.com - Tak jauh dari Mal Kota Kasablanka, terdapat ruangan kecil di perkampungan dekat area pemakaman Menteng, Jakarta Pusat.
Ruangan kecil yang berbentuk bilik itu adalah Bilik Pintar (Bilpin), salah satu pendidikan nonformal yang dibangun di antara gunungan sampah di Kampung Penampunan Ghasong, Menteng Atas, Jakarta Pusat.
Bilik Pintar (Bilpin) adalah salah satu wadah bagi anak-anak kurang mampu untuk mendapat pendidikan yang layak, terutama warga Kampung Penampungan Ghasong yang mayoritas adalah pemulung.
Bilpin ini sudah ada sejak 2013 dan dibangun di atas bangunan seluas 3 x 4 meter.
Bilik ini beratapkan seng bekas dan hanya berdindingkan tripleks berwarna merah putih.
Baca juga: Di Jakarta Pusat, Tunggakan Pajak Tertinggi di Menteng dan Tanah Abang
Bilik Pintar terdiri dari 2 lantai yang terdiri dari ruang proses kegiatan belajar-mengajar dan ruang laboratorium komputer.
Teguh Suprobo selaku pendiri Bilik Pintar mengaku membuat Bilik Pintar karena miris dengan anak-anak yang kurang mendapat pendidikan layak.
“Saya membentuk Bilik Pintar karena saya tak ingin anak-anak bangsa bernasib sama seperti saya karena pendidikan adalah suatu investasi yang berharga di kehidupan,” ujar dia.
Menurut pria yang akrab disapa Bowo ini, Bilik Pintar dibentuk dengan tujuan untuk menyejahterakan anak-anak di sekitar Kampung Penampungan Ghasong yang berhak mendapat pendidikan layak seperti anak-anak pada umumnya.
Baca juga: Hampir 20 Tahun Sekolah Master Menjadi Tempat Anak Duafa Cari Ilmu
Bilik Pintar ini dibangun hanya bermodalkan Rp 5 juta dengan dibantu oleh keluarganya, terutama sang istri, Asmonah atau yang akrab disapa Wati.
Tak hanya itu, Bowo juga mengajak para warga sekitar untuk menggagas Bilpin sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan.
“Awalnya kami beri nama Obama Edu Care (OEC) pada tahun 2009, yang terinspirasi dari nama anak ketiga kami, Obama,” ujarnya.
Namun, OEC tidak berjalan sesuai harapan. Akhirnya, bersama istrinya, ia merintis Bilik Pintar sebagai ganti dan tetap eksis sampai sekarang.
Saat itu, kegiatan belajar-mengajar diawali tanpa donatur. Bowo yang hanya teknisi di Apartemen Taman Rasuna harus menutup sendiri biaya operasional Obama Edu Care.
Kegiatan belajar-mengajar di Bilpin dibantu oleh para relawan dari berbagai lembaga di Indonesia.