JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menyerahkan secara simbolis jenazah warga Pakistan berinisial SH. SH merupakan tersangka kasus narkoba.
Penyerahan dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (14/12/2019).
"Langsung diserahkan secara simbolik di RS Polri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Yusri mengatakan, Polda Metro Jaya masih menunggu pihak keluarga untuk menyerahkan secara langsung jenazah SH. Saat ini, jasad SH masih dititip di Rumah Sakit Polri Kramantjati.
"Dari kedutaan, bilang nanti keluarganya ada yang ambil," ujar Yusri.
Yusri juga menuturkan pihak keluarga telah diberi informasi melalui Kedubes Pakistan terkait kasus yang menjerat SH.
Baca juga: Heroin dari Pakistan Diedarkan di Indonesia dalam Kemasan Susu
Petugas Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menembak mati SH, tersangka bandar heroin, lantaran berupaya melawan petugas.
Tersangka diduga merupakan anggota jaringan penyelundup narkoba internasional Pakistan-Indonesia.
Tersangka ditangkap di pusat perberbelanjaan Mangga Dua Square, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara pada Rabu lalu. Saat ditangkap, polisi kemudian menggeledah tersangka dan menemukan barang bukti berupa lima kilogram heroin.
Heroin itu diduga akan dipasarkan di kalangan pengguna narkoba kelas menengah ke atas.
Kepada petugas tersangka mengaku masih menyimpan heroin lain di sebuah gudang yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara.
Saat dalam perjalanan menuju gudang penyimpanan itu, tersangka secara mendadak berusaha melarikan diri dan merebut senjata polisi.
Petugas pun mengambil tindakan tegas dan melumpuhkan tersangka menggunakan timah panas.
"Saat di perjalanan, yang bersangkutan mencoba merebut senjata anggota. Dengan tindakan terukur sesuai prosedur operasi standar (SOP), yang bersangkutan dilumpuhkan dengan tembakan," ujar Yusri.
Setelah dilumpuhkan petugas membawa tersangka ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mendapatkan perawatan.
"Pelaku dilarikan ke rumah sakit, namun meninggal dunia," ujarnya.
Menurut kantor berita Antara, Kedutaan Besar Pakistan di Indonesia belum menerima jenazah tersebut karena masih menanti verifikasi status kewarganegaraan yang bersangkutan.
Perwakilan Kedubes Pakistan telah mendatangi RS Kramat Jati pada Jumat kemarin untuk mengambil foto jenazah guna memastikan status kewarganegaraannya.
"Kami juga telah meminta sampel sidik jari jasad itu dari pihak kepolisian untuk keperluan verifikasi. Hingga saat ini, kami masih menunggu sampel itu," kata Kepala Kekonsuleran Kedubes Pakistan Jamal Nasir dalam sebuah keterangan tertulis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.