JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, perbaikan rumah ambruk di RT 04 RW 08 Kelurahan Kayu Manis, Matraman harus menunggu proyek pembangunan saluran air selesai.
"Dipasang u-dicht dulu nih, u-dicht terpasang baru diperbaiki tembok yang roboh. Karena kalau itu belum kepasang pegangannya enggak ada juga ," kata Juaini saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/12/2019).
Juaini mengatakan, dugaan sementara penyebab dari robohnya tembok rumah tersebut karena fondasi berada di atas saluran air yang sedang mereka perbesar.
Ketika saluran yang lama dibongkar oleh kontraktor, fondasi tidak mampu menopang bangunan di atasnya sehingga akhirnya roboh pada Jumat (13/12/2019) malam.
"Dari semalam juga, pemilik rumah bersama kontraktor, Sudin Jakarta Timur bersama Camat Matraman sudah sepakat bahwa pagar yang rusak ini akan segera diperbaiki," ujar Juhaini
Baca juga: Wali Kota: Kontraktor Akan Perbaiki Rumah yang Ambruk karena Proyek Saluran Air di Matraman
Juhaini turut menjelaskan, saluran yang tengah mereka perbesar tersebut merupakan permintaan dari warga setempat melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).
Saluran tersebut diperbesar hingga ukuran 60x60 centimeter untuk memperlancar pembuangan air limbah rumah tangga warga.
"Kalau kita tanya warga disitu enggak potensi banjir, kalau yang kita nornalisasi itu buangan warga doang," ucap Juhaini.
Tembok bagian depan dua rumah warga di RT 004, RW 008, Jalan Kayu Manis IX, Matraman, Jakarta Timur ambruk pada Jumat (13/12/2019) malam.
Kedua rumah itu ambruk diduga terkait dengan adanya pengerjaan saluran air di jalan depan dua rumah tersebut.
Baca juga: Kadis SDA: Rumah yang Ambruk di Matraman Posisinya di Atas Saluran Air
Novi (47), salah seorang warga menuturkan, rumah ambruk pada sekitar pukul 23.00 WIB, Jumat malam.
Saat itu warga mendengar bunyi dinding roboh disertai suara kepanikan pemiliki rumah yang berhamburan keluar dari rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.