PDI-P yang mendapatkan dana parpol terbesar sudah memetakan penggunaan dana bantuan tersebut.
Ketua Fraksi PDI-P Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan dana tersebut memang jauh lebih baik jika dibandingkan tahun lalu.
Gembong menyebutkan, anggaran dengan total Rp 6,68 miliar yang nantinya didapatkan oleh PDI-P akan digunakan sebanyak 60 persen untuk kaderisasi atau pendidikan politik.
Baca juga: PDI-P Dapat Dana Bantuan Parpol Rp 6,68 Miliar dari Pemprov DKI, Akan Dipakai untuk Apa?
"Kalau pertanyaan mencukupi atau belum ya itu kan sebetulnya dana partai lebih banyak untuk kaderisasi untuk pendidikan politik karena memang sudah ada ketentuan dari alokasi anggaran yang diberikan oleh negara dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta, 60 persennya itu peruntukannya untuk kaderisasi, pendidikan politik," ucap Gembong saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/12/2019).
Sedangkan untuk 40 persennya digunakan untuk menggaji karyawan seperti untuk pengamanan dan juga administrasi.
"Sisanya 40 persen untuk lain-lain misalnya untuk administrasi pendukung. Nah yang lain-lain ini misalkan kayak gaji karyawan misalnya untuk pengamanan," jelasnya.
Dana bantuan parpol sendiri dipakai untuk membiayai dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) hingga pada tingkat RT.
Justru, kata Gembong, Fraksi PDI-P di DPRD DKI tak mendapatkan bagian dari dana bantuan parpol itu.
"Justru ini bukan untuk fraksi, fraksi sama sekali enggak ada urusan. Karena fraksi itu kepanjangan tangan dari partai, jadi ini yang untuk partainya bukan fraksi. Fraksi sendiri lagi (biayanya)," tutur Gembong.
Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Nova Harivan Paloh menyebutkan, dengan adanya dana bantuan parpol dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maka seharusnya bisa lebih giat bekerja.
Baca juga: Dana Bantuan Parpol Naik, Fraksi Nasdem Dituntut Lebih Eksis di DPRD DKI
"Kan sudah disetujui di banggar oleh semua parpol. Harusnya parpol yang masuk DPRD DKI harus tetap menunjukkan eksistensi. (Jangan sampai) kalau sudah dibantu pemerintah, lalu enggak menunjukkan eksistensi, itu kan sangat jelek (dinilainya)," ucap Nova.
Keponakan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ini menuturkan dana parpol ini akan digunakan untuk berbagai keperluan.
Di antaranya untuk kepentingan kesekretariatan, sewa gedung, dan hal lain.
"Dana yang naik ini kan untuk menghindari uang-uang yang ilegal, makanya dibantu (oleh pemprov). Jangan sampai uangnya dari hasil korupsi," lanjutnya.
"Memang urgensinya kami melihat bahwa parpol-parpol ini harus dibiayai karena dilihat pergerakan struktur juga sampai ke bawah pun pasti ada kegiatan," ujar Nova.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.