Kedua, perjalanan hanyut 4,5 km bukan perjalanan yang pendek. Kalau betul Yusuf hanyut di parit itu, berarti tubuhnya bergerak menyusuri parit di tepi jalan utama Kota Samarinda di Jl abdul Wahad Syahrani.
Besar kemungkinan, seharusnya jasad Yusuf tersangkut jembatan ruko atau jalan masuk permukiman.
Ketiga, ini yang janggal, ada saringan permanen dari besi di ujung parit. Mustahil jasad anak bisa melewati saringan itu.
Tapi faktanya, ia ditemukan di anak sungai Mahakam, jauh dari parit kecil tempat ia dikatakan terjatuh.
Polisi masih terus menyelidiki soal ini. Kepada saya, Kasatreskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa mengatakan, kasus ini memang janggal.
Menurut Damus, hasil penyelidikan masih bersifat sementara.
"Mungkinkah ia hanyut di tengah saluran Kota Samarinda yang datar sejauh 4,5 Km? Di ujung parit ada saringan, bagaimana jasad yusuf bisa melewati saringan ini? Kalau betul Yusuf hanyut, tidakkah ini janggal?" tanya saya penuh keingintahuan.
"Iya," jawab Damus.
Meski janggal, Damus belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebab kematian Bocah Yusuf, termasuk soal dugaan penculikan untuk pencurian organ tubuh.
Segala kemungkinan tengah ditelusuri.
Saya Aiman Witjaksono...
Salam !
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.