JAKARTA, KOMPAS.com - Bilik Pintar masih berdiri kokoh di tengah Kampung Penampungan Ghasong, Menteng Atas, Jakarta Selatan.
Bilik yang berlokasi di antara tumpukan sampah ini menjadi oase bagi para anak-anak pemulung yang haus akan ilmu pengetahuan.
Namun, Bilik Pintar memiliki sejarah panjang di balik proses pembangunannya. Teguh Suprobo, pendiri Bilik Pintar menjelaskan bahwa ia mendirikan Bilik Pintar karena terinspirasi dari kelahiran anak ketiganya, Obama Bhumiyamka Suprobo.
Bilpin lahir karena diawali dengan suka duka yang dirasakan kaum kusam, istilah yang ia gunakan untuk menyebut rakyat miskin.
Dalam perkembangannya, bilik pintar menjadi tempat "sekolah" anak-anak pemulung di sekitar lokasi.
Baca juga: Mengenal Bilik Pintar, Tempat Belajar di Antara Gunungan Sampah
Putra bungsunya, Obama Bhumiyamka Suprobo menjadi ilham yang mengawali Bowo merintis Bilik Pintar.
“Ketika Obama lahir, kami mengalami kesulitan ekonomi. Apalagi istri saya sesar, jadi biaya persalinannya Rp 14 juta, sedangkan di dompet hanya ada Rp 600.000,” kenang pria kelahiran Brebes ini.
Karena tak punya uang cukup, Obama harus ditahan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
“Istri saya boleh pulang, tetapi Obama ditahan,” ujarnya.
Proses biaya persalinan yang cukup mahal membuat Bowo pasrah. Tetapi, ia mendapat bantuan biaya operasi persalinan dari Kementerian Kesehatan.
“Ada orang dari Kementerian Kesehatan yang membantu kami membayar lunas semua biaya persalinan,” tambahnya.
Baca juga: Bangun Bilik Pintar untuk Anak-anak Pemulung, Ini Alasan Bowo
Ia merasa memiliki utang budi yang harus dibayar kepada negara setelah istrinya, Asmonah mendapat bantuan dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2008.
“Saya merasa punya utang budi kepadanya, akhirnya saya membentuk Bilik Pintar yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dan tidak mendapat pendidikan layak,” ujarnya.
Bersama sang istri, Bowo merintis Bilik Pintar di Kampung Penampungan Ghasong.
“Awalnya kami beri nama Obama Edu Care (OEC) pada tahun 2009, yang terinspirasi dari nama anak ketiga kami, Obama,” ujarnya.