Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudin Dishub Jakpus Sebut Pemalak di Jakpus yang Viral Adalah Juru Parkir Dadakan

Kompas.com - 16/12/2019, 20:46 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Harlem Simanjuntak menduga pemalak yang viral meminta seorang supir truk di kawasan underpass Senen arah Galur, Jakarta Pusat yang beraksi pada Sabtu (14/12/2019), lalu bukan juru parkir tetap.

Diduga kuat bahwa orang tersebut merupakan preman setempat yang jadi juru parkir dadakan.

Sebab, saat pihak Dishub ke lokasi kejadian di kawasan underpass Senen, tidak ditemukan pak ogah atau pemalak di kawasan itu.

“Jangan-jangan tidak tiap hari (pemalak truk) ada, tapi dadakan. Karena tim tadi sudah ke sana,” ujar Harlem saat dihubungi, Senin (16/12/2019).

Harlem mengatakan, Dishub akan membantu polisi mencari pemalak tersebut.

Sebab, dikhawatirkan pemalak itu kabur saat tahu videonya telah viral.

“Kita sekadar gabung (mencari pemalak) aja dengan polisi, jadi nanti kalau kita ketemu kita akan segera komunikasikan dengan polisi,” ujar Harlem.

Harlem juga mengimbau agar siapa pun yang dipaksa untuk bayar parkir dengan jumlah yang tidak wajar atau dipalak untuk memvideokan momen tersebut.

Sehingga pihak kepolisian bisa dengan cepat menemukan pemalak itu.

“Jangan mau kalau dipalak, jangan takut. Langsung dokumentasikan saja, biar aparat yang mencari pelaku,” tutur dia.

Sebelumnya, beredar video pemalakan seorang sopir truk di kawasan underpass ke arah Monas dari Galur, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/12/2019) lalu.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Perintahkan Kapolres Tindak Tegas Pemalak Sopir Truk di Jakarta

Video tersebut diinformasikan oleh media sosial instagram @warung_jurnalis.

Dalam video berdurasi 60 detik itu, terlihat seorang pemuda yang mengenakan topi berwarna merah naik ke jendela truk.

Kemudian pemuda itu meminta uang sebesar Rp 50.000 kepada sopir truk dengan cara paksa.

Ia berulang kali meminta uang itu ke sopir truk tersebut. Namun, sopir truk keberatan dengan uang yang diminta pemalak itu dan hanya memberikan uang Rp 10.000.

Baca juga: Pemalak yang Biasa Beraksi di JPO Semanggi Ditangkap, Terakhir Minta Rp 3 Juta

Pemalak lantas tidak terima dan tetap memaksa sopir agar memberikan lebih dari itu sampai tangannya masuk ke jendela supir hampir mengambil ponsel yang ada di tangan supir itu.

Namun, karena sopir truk itu tetap bersikeras tidak memberikan uang yang diminta, akhirnya si pemalak pun melepaskannya.

Menanggapi hal itu, Kapolsek Johar Baru Kompol Supriadi mengatakan, pihak kepolisian tengah mencari identitas pemalak tersebut.

"Kita lagi coba menelusuri di lapangan dan mencari identitas pelakunya bersama jajaran polsek dan polres," ujar Supriadi saat dihubungi, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com