Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bekasi, Metropolitan Penyumbang Sampah Sungai Tertinggi di Jabodetabek

Kompas.com - 17/12/2019, 06:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Yang kita lihat, berdasarkan kualitatif saja, petugas yang membersihkan sampah sungai di Kota Bekasi masih sangat minim dibandingkan Jakarta," ujar Adhitya.

"Karena kalau Jakarta, setiap kota administrasi sudah punya UPK badan air sendiri," imbuhnya.

Sebetulnya, kata Adhitya, kota yang tak punya petugas kebersihan sungai dalam jumlah ideal akan terbantu kebersihan sungainya jika kepadatan penduduknya rendah.

Sementara dalam kasus Bekasi, Kota Patriot ini punya kepadatan penduduk paling tinggi di antara kota-kota lain. Dari jumlah penduduk saja, Kota Bekasi lebih gemuk ketimbang Kota Depok, Bogor, dan Tangerang.

"Memang Depok, Bogor, Tangerang juga belum ada UPK Badan Air seperti Jakarta. Tetapi, jumlah penduduk mereka tidak sepadat Bekasi," kata Adhitya.

Riset sampah

Berbekal data ini, Pemerintah Kota Bekasi meneken nota kesepahaman dengan Waste4Change untuk mengelola sampah sungai di Kota Bekasi, Senin (16/12/2019).

Nota kesepahaman kerja sama tersebut memuat soal pengelolaan sampah sungai secara berkelanjutan dan hibah kapal pengangkut sampah sungai "SeeHamsters" kepada Pemerintah Kota Bekasi.

Selain dua hal di atas, akan ada pula riset sampah sungai di Kota Bekasi.

Baca juga: Mengapa Potensi Sampah Sungai di Kota Bekasi Terbesar se-Jabodetabek?

Riset jangka pendek dilakukan pada 20 Januari-28 Februari 2020, melibatkan tim Dinas Lingkungan Hidup (LH) serta tim Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi.

"Kita mau melihat hotspot, di mana sampah itu ngumpul dan enggak bisa jalan ke mana-mana. Itu target kita sebenarnya," ujar Adhitya.

Selain itu, riset jangka pendek ini juga untuk memetakan sungai mana di Kota Bekasi yang akan dipilih sebagai fokus utama program pengelolaan sampah.

Kemudian, riset jangka panjang dilakukan secara kontinu bersamaan dengan program pengelolaan sampah sungai di Kota Bekasi yang berlangsung selama 3 tahun.

Adhitya berujar, sejauh ini belum ada data mengenai, misalnya, kontribusi curah hujan atau kontribusi kiriman penduduk luar Kota Bekasi terhadap jumlah sampah sungai di Kota Bekasi.

"Konstan kita akan kerja selama 3 tahun saat kerja sama. Setiap kami ngangkut sampah dari sungai, kita akan memperkaya diri kita (dengan data)," ia menjelaskan.

"Kami nanti kasih laporan, pengolahan sampahnya mereka (Kota Bekasi) sudah memilah dengan bagus atau tidak," tutup Adhitya.

Di samping melakukan riset sampah sungai, Waste4change dan Kota Bekasi pun akan bahu-membahu membersihkan dan mengelola sampah sungai.

Rencananya, berbekal torehan sebagai metropolitan dengan potensi sampah sungai terparah se-Jabodetabek, Kota Bekasi bakal jadi kota percontohan pengelolaan sampah sungai.

Pasalnya, selama ini, pembersihan sampah sungai di Bekasi dilakukan oleh Pasukan Katak dengan menggunakan alat tradisional berupa jaring dan bambu.

Untuk meninggalkan cara lama yang tak optimal itu, Pemerintah Kota Bekasi bakal menerima hibah kapal pabrikan Jerman hasil kolaborasi dengan Waste4Change melalui organisasi Greencycle-Schwarz Gruppe dan One Earth One Ocean, bernama SeeHamsters. Kapal ini punya kapasitas angkut 1 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com