Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembayaran Ganti Rugi Ditunda, Kuasa Hukum Warga Nilai PN Tangerang Permainkan Hukum

Kompas.com - 17/12/2019, 10:41 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kuasa Hukum Warga eks Rawajati, Merzayadi menilai Pengadilan Negeri (PN) Tangerang mempermainkan hukum karena menunda pembayaran ganti rugi pembebasan lahan runway 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Pasalnya, lanjut dia, pencairan dana sudah diputuskan dalam sidang dan seluruh dokumen sudah ditandatangani majelis hakim PN Tangerang.

"Apabila ini (putusan pengadilan) diabaikan, pengadilan diduga mempermainkan hukum," kata dia saat ditemui Kompas.com di PN Tangerang, Senin (16/12/2019).

Baca juga: PN Tangerang Bantah Depositokan Uang Ganti Rugi Runway 3

Merzayadi mengatakan, terkait putusan pembayaran ganti rugi sudah ada dan ditandatangani majelis hakim.

Juga penetapan dari putusan pembayaran ganti rugi ditandatangani oleh Ketua Pengadilan Muhammad Damis.

"Jadi tidak ada kewenangan untuk menahan atas keputusan ini. Kalau Damis tadi mengatakan, ada permohonan para pihak yang belum ditawarkan. Sebenarnya para pihak bukan lagi soal ini, ini putusan pengadilan, incrah!" kata dia.

Baca juga: Penjelasan PN Tangerang soal Penundaan Pembayaran Ganti Rugi Lahan Runway 3 Bandara Soetta

Oleh karena itu tim kuasa hukum warga akan melaporkan PN Tangerang yang dinilai mempermainkan hukum yang sudah mendapat penetapan dari PN Tangerang sendiri.

"Kami akan laporkan ini ke Mahkamah Agung, Pengadilan Tinggi, Komisi Yudisial dan Presiden," jelas dia.

Sebelumnya, warga Rawajati menuntut pembayaran ganti rugi lahan Runway 3 segera dicairkan. Uang tersebut kini sudah di-konsinyasi berada di PN Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com