Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Kakek di Bekasi Tewas Setelah Disengat Koloni Tawon Vespa

Kompas.com - 17/12/2019, 12:51 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang kakek bernama Sutarma (74) tewas setelah disengat tawon ndas atau Vespa affinis di rumahnya di Kampung Kedung Bikor, RT 01 RW 08, Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi.

Komandan Regu Tim Evakuasi dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Adhi Nugroho menyatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (11/12/2019) pekan lalu.

Kala itu, tetangga Sutarma hendak memusnahkan sarang tawon yang ada di bubungan atap rumahnya. Tawon dari sarang itu meresahkan warga sekitar dan telah menyengat lima orang warga sebelumnya.

"Si pemilik rumah ini hendak melakukan pemusnahan sarang tawon dengan menyodoknya dengan bambu. Ternyata sarangnya kena, malah kawanan tawonnya berhamburan, karena saat itu siang hari," kata Adhi ketika dihubungi Kompas.com, Selasa ini.

Baca juga: Populasi Sarang Tawon di Jakarta Timur Meningkat, Diduga karena Musim Hujan

Pemilik rumah langsung melarikan diri ke dalam rumah dan menutup pintu. Namun, Sutarma baru saja keluar rumah hendak pergi ke pasar.

Beberapa warga sekitar sempat meneriaki Sutarma untuk kabur karena koloni tawon memburunya.

"Berhubung usia si korban ini sudah 74 tahun, faktor pendengarannya kurang, pas diteriaki dia tidak mendengar. Akhirnya diserang dia oleh koloni tawon itu," ujar Adhi.

Ketika disengat tawon, Sutarma coba melarikan diri ke dalam rumah, bahkan langsung mandi.

Namun, lantaran telanjur disengat, Sutarma akhirnya diboyong ke Rumah Sakit Annisa, Cikarang untuk menjalani perawatan.

Jumat pekan lalu, nyawa Sutarma tak dapat ditolong.

Adhi menduga, venom racun tawon vespa telanjur masuk ke jantung dan menjalar ke seluruh tubuh.

Sebagai informasi, tawon Vespa affinis juga pernah menewaskan tujuh orang warga di Klaten, Jawa Tengah dalam rentang 2017-2018.

Peneliti Biologi LIPI Rosichon Ubaidillah mengatakan, tawon Vespa affinis menjadi berbahaya jika menyerang secara berkelompok. Sengatannya dapat membunuh manusia dalam waktu singkat.

"Apabila sengatan cukup banyak dan orangnya sensitif atau alergi dengan racun (venom) sengat, tidak akan lama bertahan hidup," kata Rosichon pada Juli lalu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com