BEKASI, KOMPAS.com - Seorang kakek bernama Sutarma (74) tewas setelah disengat tawon ndas atau Vespa affinis di rumahnya di Kampung Kedung Bikor, RT 01 RW 08, Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi.
Komandan Regu Tim Evakuasi dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Adhi Nugroho menyatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (11/12/2019) pekan lalu.
Kala itu, tetangga Sutarma hendak memusnahkan sarang tawon yang ada di bubungan atap rumahnya. Tawon dari sarang itu meresahkan warga sekitar dan telah menyengat lima orang warga sebelumnya.
"Si pemilik rumah ini hendak melakukan pemusnahan sarang tawon dengan menyodoknya dengan bambu. Ternyata sarangnya kena, malah kawanan tawonnya berhamburan, karena saat itu siang hari," kata Adhi ketika dihubungi Kompas.com, Selasa ini.
Baca juga: Populasi Sarang Tawon di Jakarta Timur Meningkat, Diduga karena Musim Hujan
Pemilik rumah langsung melarikan diri ke dalam rumah dan menutup pintu. Namun, Sutarma baru saja keluar rumah hendak pergi ke pasar.
Beberapa warga sekitar sempat meneriaki Sutarma untuk kabur karena koloni tawon memburunya.
"Berhubung usia si korban ini sudah 74 tahun, faktor pendengarannya kurang, pas diteriaki dia tidak mendengar. Akhirnya diserang dia oleh koloni tawon itu," ujar Adhi.
Ketika disengat tawon, Sutarma coba melarikan diri ke dalam rumah, bahkan langsung mandi.
Namun, lantaran telanjur disengat, Sutarma akhirnya diboyong ke Rumah Sakit Annisa, Cikarang untuk menjalani perawatan.
Jumat pekan lalu, nyawa Sutarma tak dapat ditolong.
Adhi menduga, venom racun tawon vespa telanjur masuk ke jantung dan menjalar ke seluruh tubuh.
Sebagai informasi, tawon Vespa affinis juga pernah menewaskan tujuh orang warga di Klaten, Jawa Tengah dalam rentang 2017-2018.
Peneliti Biologi LIPI Rosichon Ubaidillah mengatakan, tawon Vespa affinis menjadi berbahaya jika menyerang secara berkelompok. Sengatannya dapat membunuh manusia dalam waktu singkat.
"Apabila sengatan cukup banyak dan orangnya sensitif atau alergi dengan racun (venom) sengat, tidak akan lama bertahan hidup," kata Rosichon pada Juli lalu.