Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Man Rambo, Berjalan Kaki Keliling Jawa Sebarkan Pesan Antinarkoba (Bagian 2)

Kompas.com - 19/12/2019, 06:53 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ini adalah cerita seorang bromocorah bernama Man Rambo. Masa mudanya dia habiskan dengan keluar masuk penjara.

Sekujur tubuhnya penuh luka, dari mulai bekas peluru hingga luka tusuk. Luka itu jadi saksi betapa kelam masa lalu Man Rambo.

Namun kini dia telah bertaubat. Kompas.com berbincang dengan Man Rambo tentang perjalanan hidupnya pada Rabu (18/12/2019).

Man Rambo yang sekarang tidak lagi akrab dengan kekerasan. Dia juga tidak pernah dekat dengan narkoba.

Untuk yang satu ini, dia mengaku tidak pernah mencobanya sama sekali. Man Rambo yang bertaubat kini pun sibuk keliling Pulau Jawa mengampanyekan antinarkoba.

Baca juga: Bromocorah yang Bertaubat Itu Bernama Man Rambo, Luka di Tubuhnya Jadi Saksi (Bagian 1)

Teman-teman hancur oleh narkoba

Cerita sesal satu per satu kawannya yang jadi residivis narkoba perlahan-lahan lengket di kepala Rambo.

Ia mengaku tak pernah menyerah mewejangi kawan-kawannya yang residivis itu agar tak lagi mengonsumsi putaw, ekstasi, dan narkoba jenis lain.

Dalam wejangan-wejangannya, Rambo selalu memutar ulang senandung getir orangtua, istri, dan anak yang terpukul hebat ketika kawannya masuk penjara (lagi) atau masuk alam baka gara-gara narkoba.

17 Agustus 2018, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan ke-73 RI, Rambo merampungkan tantangan jalan kaki dari Jakarta ke Surabaya.

Pada hari yang sama, kawannya residivis narkoba dapat potongan masa kurungan dan sanggup menghirup udara segar.

Waras, nama kawannya itu, bersedih dan mengadu hebat pada Rambo. Beberapa tahun lalu, Waras hanya bisa berdoa di bui waktu menerima kabar bahwa putranya meregang nyawa.

“Harusnya aku ada di situ, aku antar anakku pulang,” kata Rambo menirukan ucapan Waras kala itu.

Man Rambo (47), bekas preman asal Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur tiba di Bekasi pada Rabu (18/12/2019) dalam aksi jalan kaki kampanye antinarkoba keliling Pulau Jawa sejak Agustus 2018 silam.KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Man Rambo (47), bekas preman asal Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur tiba di Bekasi pada Rabu (18/12/2019) dalam aksi jalan kaki kampanye antinarkoba keliling Pulau Jawa sejak Agustus 2018 silam.

Tekad baru dalam hidupnya

Dua hari berselang, Rambo tiba pada keputusan yang mengubah hidupnya. Ia mewakafkan umurnya buat kampanye antinarkoba pada kalangan muda.

Ia mengucap janji setia: menyampaikan senandung-senandung (keluarga) bromocorah narkoba yang semuanya getir, pada kalangan muda yang ia berharap betul agar menjauhi barang haram itu.

Hari ini, Rambo tiba di Jakarta buat keempat kalinya setelah jalan kaki keliling Pulau Jawa berkampanye antinarkoba.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com