Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsleting Listrik dan Kompor Gas Jadi Penyebab Utama Kebakaran di Tambora

Kompas.com - 20/12/2019, 09:18 WIB
Audia Natasha Putri,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga September 2019, telah terjadi 21 kasus kebakaran di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Korsleting listrik dan meledaknya kompor gas kerap menjadi pemicu kebakaran di sana.

Staf Sektor Pemadam Kebakaran (Damkar) Tambora Ari Wijaya (28) menjelaskan, umumnya penyebab kebakaran di Tambora didominasi oleh korsleting listrik dan kompor gas.

Pada tahun ini, Damkar Tambora mencatat 14 kasus kebakaran yang diakibatkan oleh konslet listrik dan tiga kasus akibat kompor gas.

Dalam wawancara, Kamis (19/12/2019), Ari menjelaskan, masih banyak warga Tambora yang belum mengerti bagaimana cara memasang listrik yang benar.

Penyebab kebakaran yang terjadi dari korsleting listrik kerap terjadi karena colokan yang menumpuk dan penggunaan alat listrik yang tidak sesuai standar.

Ketika sedang melakukan Gerakan Periksa Kompor Gas dan Listrik (Gerikgastrik), Ari sering menemukan banyak permasalahan listrik di perumahan warga.

Baca juga: Damkar Tambora Tekan Angka Kebakaran dengan Gerikgastrik

Salah satunya adalah penggunaan listrik ilegal dan banyaknya kabel yang berbelit-belit yang menghitam sehingga dapat berpotensi mengalami percikan listrik penyebab kebakaran.

Selain terjadi korsleting listrik di perumahan warga, korsleting listrik juga terjadi di tiang listrik. Korsleting tiang listrik biasanya terjadi karena hujan serta buruknya saluran arus listrik.

Tak hanya itu saja, kompor gas juga menjadi faktor kedua terbesar setelah korsleting listrik.

“Biasanya karena ada kebocoran di selang gas atau ketiduran ketika sedang memasak juga merupakan penyebab kebakaran yang sering terjadi,” ujar Ari.

Ari menambahkan, kasus kebakaran yang disebabkan oleh kompor gas sering banyak terjadi pada bulan puasa.

“Kalau bulan puasa tuh paling sering. Biasanya mereka sedang memasak buat sahur, terus ketiduran sehingga terjadi kebakaran,” tambahnya.

Hal ini karena kurangnya wawasan masyarakat mengenai cara pemasangan kompor gas yang benar.

“Banyak warga yang belum tahu masang kompor gas yang benar. Masih banyak kabel gas yang tertindih dan tertekuk di rumah-rumah. Padahal itu bahaya banget,” jelas Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com