Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Saepul, Anggota Damkar Lulusan S2 yang Pernah Menjadi Petugas Kebersihan

Kompas.com - 22/12/2019, 13:23 WIB
Audia Natasha Putri,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Saepul dlahirkan dari keluarga tidak mampu. Ayahnya bekerja sebagai sopir angkot, sedangkan ibunya mengurus rumah tangga. Saepul merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Kala itu, orangtua Saepul seringkali berpindah kos lantaran sulitnya biaya.

Hal itulah yang memotivasi Saepul untuk mengenyam pendidikan tinggi dan menjadi orang yang sukses.

“Ayah saya berpesan ‘Jangan susah seperti ayah, kamu belajar yang bener’,” ungkap Saepul.

Orangtuanya lah ya menginspirasi Saepul berpacu untuk mengenyam pendidikan tinggi. Saepul ingin melihat mereka bahagia hingga akhir hayatnya.

Perjuangan berat Saepul

Sebelum menjadi petugas damkar, Saepul pernah menjadi petugas kebersihan (cleaning service) yang digaji hanya Rp 28.000 sehari ketika masih belajar di SMP.

Saepul berujar, dirinya pernah menjadi cleaning service untuk membantu orangtuanya melunasi biaya persalinan adik ketiganya.

Saepul bercerita, kala itu adik ketiganya ditahan oleh rumah sakit lantaran orangtuanya tidak mampu membayar biaya persalinan.

Sedih melihat kondisi orangtuanya, Saepul berinisiatif membantu biaya persalinan adik ketiganya.

Saepul yang baru saja lulus SMP nekat melamar sebagai petugas cleaning service.

“Saya minjem uang ke saudara untuk menebus adik saya. Dari uang bekerja itulah, nanti saya cicil pembayarannya,” kenang Saepul.

Selain menjadi cleaning service, Saepul juga pernah bekerja sebagai admin di salah satu perusahaan bank pada tahun 2009.

Setelah kurang lebih setahun bekerja sebagai admin, Saepul melamar menjadi teknisi di PT Sanyo.

Dari tempatnya bekerja, ia melihat lowongan kerja sebagai anggota pemadam kebakaran. Dari situlah awal langkah yang mengubah nasib Saepul.

Dengan mantap, Saepul mencoba melamar menjadi anggota PNS petugas damkar dan lolos.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com