Pria yang tinggal di Cipinang ini berujar, banyak orang yang meremehkannya ketika ia hendak melamar sebagai petugas damkar.
“Banyak orang meremehin, terus nanya, ‘Punya duit berapa lu nekat lamar PNS?’ Tetapi saya tidak peduli, namanya juga coba kok,” tambahnya.
Dari ribuan orang yang melamar, hanya 400 orang yang diterima sebagai petugas damkar, termasuk Saepul.
“Berkat doa dan restu orangtua dan kerja keras, saya keterima menjadi anggota PNS,” tambahnya.
Kini hidup Saepul sudah berubah. Dengan menjadi anggota PNS, ia memiliki penghasilan yang berkecukupan.
Dari penghasilannya itulah, kini ia bisa membantu orangtuanya membangun rumah untuk mereka.
Saepul juga berencana ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang S3.
“Doain saya ya semoga bisa lanjut kuliah lagi,” katanya.
Tak hanya itu, Saepul juga membangun Taman Belajar Al Quran Syubbanul Ikhsan di tempat tinggalnya di Cipinang.
Baca juga: Kisah Tuti, Ibu dari 100 Kucing Telantar di Denpasar: Ambil di Jalan hingga Tebus ke Orang Lain
Saepul membangun Taman Belajar Al Quran karena ingin bercita-cita memperbaiki akhlak anak-anak di Indonesia menjadi lebih baik.
Saepul berujar, dirinya tak bisa seperti sekarang berkat orangtuanya.
“Semuanya itu karena berkah dari orangtua. Makanya sebagai anak, sudah seharusnya kita berbakti kepada orang tua agar berkah selalu datang ke kita,” ujar Saepul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.