“Saya pikir waktu itu enak juga sepertinya waktunya bisa diatur karena fleksibel. Saya bisa mengatur mana yang diprioritaskan,” kata dia.
Meski demikian bukan berarti Wulan hanya menjadikan profesinya saat ini sebagai sampingan. Ia sendiri menargetkan dirinya untuk mendapatkan batas minimal pemasukan harian.
“Di hari kerja minimal saya itu harus ambil 20 orderan. Jadi, sehari bisa bawa pulang uang kurang lebih Rp 350.000,” ungkapnya.
Kalau beruntung dan banjir orderan, ia bahkan mengaku bisa mengantongi uang sampai Rp 450.000. biasanya, pendapatan lebih didapatnya saat hari Jumat, di mana biasanya ojek online pria tak mendominasi jalanan—karena bertepatan dengan wkatu Sholat Jumat.
Untuk mendapatkan pendapatan senilai itu, menurut Wulan, ia tidak membebani dirinya dengan waktu.
“Santai saja kok. Kalau saya dari rumah pagi, biasanya jam 6 sore sudah pulang. Kalau dari rumah siang, ya selesainya biasanya jam 8 malam. Baru habis itu pulang naik kereta,” tambahnya.
Wulan rutin bekerja mulai dari Senin sampai Sabtu. Diterangkan olehnya, Senin sampai Jumat ia bekerja mulai dari pagi. Lalu, Sabtu hanya dijatahinya setengah hari biasanya ia mulai dari jam 12 siang. Sedangkan Minggu dipakainya untuk libur menemani anaknya di rumah.
“Minggu jatahnya nyuci (pakaian),” ujarnya seraya tertawa.
Target-target itu dijadikan Wulan patokan agar kebutuhan hidupnya dengan ketiga anaknya terpenuhi. Apalagi, saat ini ia sudah bisa mencicil rumah.
“Bersyukur, saat ini sudah punya rumah sendiri. Ada pengalaman juga waktu itu bulan puasa. Pemasukan selama satu bulan membuat saya mampu membeli motor second. Buat saya, ini pencapaian yang luar biasa,” imbuhnya.
Pencapaian itu tak pelak membuat Wulan jadi salah satu mitra pengemudi inspiratif. Kisahnya bahkan dipajang pada dinding kantor Grab Indonesia dengan tajuk "Kisah Grab".
Sedikit pesan dari Wulan kepada ibu-ibu yang juga sedang berjuang untuk keluarga. “Tetap semangat, tetap tangguh,” katanya.
Walaupun bekerja menjadi ojek online, Wulan tetap punya waktu untuk berteman. Terlebih, ia mengaku, juga ikut komunitas ojek online.
“Asyiknya di sini (Grab), kami solid sesama mitra pengemudi. Kami sering ketemuan, makan siang bareng. Bahkan sebulan sekali ada kopi darat atau kami juga bikin acara ke luar kota satu tahun sekali untuk happy-happy,” ujarnya.
Hal lain yang membuatnya senang dengan profesinya saat ini adalah juga benefit yang diberikan perusahaan (Grab) pada mitra pengemudi seperti dia.