Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Capai Target, Penerimaan Pajak DKI Tahun Ini hanya Rp 39,5 Miliar

Kompas.com - 26/12/2019, 20:27 WIB
Nursita Sari,
Dony Aprian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengakui, realisasi penerimaan pajak daerah pada tahun 2019 tidak akan mencapai target.

Hingga Kamis (26/12/2019), kata dia, penerimaan dari 13 jenis pajak daerah sekitar 88,73 persen.

"Angkanya Rp 39,5 triliun dari target Rp 44 triliun. Target Rp 44 triliun itu sudah kami hitung dari kemarin-kemarin, itu tidak akan tercapai," ujar Saefullah.

Baca juga: Penerimaan Pajak Kendaraan di Jakpus Capai 92,5 Persen dari Target

Saefullah mengatakan, penerimaan pajak daerah meleset dari target karena kondisi ekonomi global dan nasional yang melemah.

Dia menambahkan, sektor pajak yang penerimaannya paling rendah berasal dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

"Transaksi di 2019 ini sangat sedikit, BPHTB kami hanya 40 persen. Orang yang bertransaksi itu sedikit sekali, (pembelian) rumah, apartemen mewah, itu sedikit sekali. Masak orang mau disuruh paksa beli supaya kami dapat pajak, kan enggak bisa," kata dia.

Baca juga: KPK Minta Pemda Tingkatkan Penerimaan Pajak Melalui Sistem Online

Berdasarkan hitungan Pemprov DKI, kata Saefullah, penerimaan pajak yang akan masuk ke kas daerah hingga 31 Desember mendatang, yakni sekitar Rp 40 triliun.

"Menurut perhitungan kami akan finish di Rp 40 triliun sekian, sekiannya berapa, kami belum tahu juga. Rp 40 triliun sekian atau 89,9 persen," ujarnya.

Berikut realisasi penerimaan pajak daerah berdasarkan data Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) Jakarta terhitung 23 Desember 2019:

1. Pajak kendaraan bermotor: Rp 8,6 triliun dari target Rp 8,8 triliun (98 persen)

2. Bea balik nama kendaraan bermotor: Rp 5,3 triliun dari target Rp 5,6 triliun (93,6 persen)

3. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor: Rp 1,26 triliun dari target Rp 1,27 triliun (98,8 persen)

4. Pajak bumi dan bangunan pedesaan perkotaa: Rp 9,4 triliun dari target Rp 10 triliun (94,5 persen)

5. Pajak reklame: Rp 1,04 triliun dari target Rp 1,05 triliun (99,05 persen)

 

6. Pajak air tanah: Rp 122 miliar dari target Rp 110 miliar (111 persen)

7. Pajak hotel: Rp 1,7 triliun dari target Rp 1,8 triliun (96,4 persen)

8. Pajak restoran: Rp 3,6 triliun dari target Rp 3,55 triliun (101 persen)

9. Pajak hiburan: Rp 832 miliar dari target Rp 850 miliar (97,96 persen)

10. Pajak penerangan jalan: Rp 814 miliar dari target Rp 810 miliar (100,5 persen)

11. Pajak parkir: Rp 536 miliar dari target Rp 525 miliar (102,1 persen)

12. BPHTB: Rp 5,5 triliun dari target Rp 9,5 triliun (58,6 persen)

13. Pajak rokok: Rp 610 miliar dari target Rp 620 miliar (98,4 persen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com