JAKARTA, KOMPAS.com - Selama satu dekade mulai dari 2009-2019, tercatat beberapa kasus serangan hingga upaya teroris dalam menggemparkan Jakarta.
Fakta di balik serangan tersebut juga cukup mengejutkan mulai dari terkoneksi jaringan teroris ISIS, bom bunuh diri yang menyasar orang asing, hingga polisi yang disandera teroris di dalam markas kepolisian.
Berikut ini merupakan rentetan serangan hingga upaya teroris yang Kompas.com rangkum selama satu dekade ini.
Pada Jumat 17 Juli 2009 tepatnya pukul 07.47-07.57 WIB terdapat bom meledak di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan.
Ledakan bom JW Marriott terjadi dua kali dengan selisih waktu selama 5 menit.
Ledakan tersebut disinyalir merupakan bom bunuh diri Dani Dwi Permana (18) dan Nana Ikhwan Maulana yang merupakan pelaku bom bunuh diri, Noordin M Top (otak pelaku utama), Ibrohim, dan 7 orang lainnya.
"Pelaku bom Marriott adalah Dani Dwi Permana berusia 18 tahun yang direkrut di Bogor, Jawa Barat," ujar Bambang dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (8/8/2009) petang.
Dari ledakan bom itu, 9 orang tewas dan 53 orang (37 WNI dan 16 WNA) mengalami luka-luka.
Peristiwa ini terjadi sembilan hari setelah Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Indonesia serta dua hari sebelum rencana kedatangan tim sepak bola Manchester United di Hotel Ritz-Carlton yang akan melakukan pertandingan dengan tim Indonesian All Star pada 20 Juli 2009.
Tim sepak bola Indonesia yang menginap di hotel tersebut dikabarkan selamat dari ledakan.
Terjadi perencanaan teror bom bunuh diri di Gading Serpong pada 22 April 2011 yang akan diledakan pukul 09.00 WIB.
Namun, perencaan ledakan bom tersebut berhasil digagalkan oleh pihak kepolisian di Gereja Christ Cathedral Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Dalam peristiwa ini, pelaku perencanaan bom yang berjumlah 19 orang berhasil diamankan di tempat terpisah oleh pihak kepolisian.
Namun, dikatakan sebelumnya telah terjadi ledakan dari paket bom berukuran kecil tetapi tidak berpengaruh pada bom lainnya.
"Ya, memang ada bom dalam ukuran kecil sempat meledak. Yang mendengar (ledakan) saat itu satpam gereja," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/4/2011).