TRENGGALEK, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, melakukan langkah antisipasi serta rehabilitasi terhadap rumah warga yang terdampak tanah gerak di Desa Melis Kecamatan Gandusari.
Sebanyak 15 rumah warga dan dua fasilitas umum rusak di Dusun Jugang dan Dusun Ngringin, Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Trenggalek akibat tanah gerak itu.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat datang ke lokasi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek akan melakukan langkah-langkah antisipasi serta rehabilitasi rumah yang terdampak.
"Dalam jangka waktu dekat kami tutup semua bongkahan untuk mengantisipasi bongkahan yang lebih besar karena air bisa masuk ke dalam. Terus, kemudian kedua kami bantu rehabilitasi untuk rumah-rumah yang parah, khususnya yang punya resiko tinggi jika masih dihuni," kata Mochammad Nur Arifin, Sabtu (29/12/2019) kemarin.
Baca juga: Retak Parah karena Tanah Bergerak, Warga di Trenggalek Pilih Tinggalkan Rumah
"Kemudian jangka menengahnya adalah kami lakukan pemetaan potensi bahaya karena retakannya kalau menurut yang kami lihat ini sejajar dengan garis sungai. Apakah sungai itu nanti butuh pengerasan agar tidak terjadi sliding terus menerus," ujar Nur Arifin.
Ia juga meminta BPBD melakukan pemetaan citra udara guna menelusuri jalur retakan maupun jalur sungai.
"Kami akan lihat beberapa hari ke depan kalau curah hujannya sama seperti yang kemarin apakah masih ada tambahan jalur retakan lagi," ujar Nur Aifin.
Langkah awal yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah menutup dengan tanah retakan yang ada. Dengan penutupan itu, kemungkinan akan diketahui kondisi pergerakan tanah terkini. Jika setelah ditutup tidak ada retakan baru, struktur tanah mungkin sudah kuat dan pergerakan sudah berhenti.
Kondisi tanah gerak yang menimbulkan keretakan itu mulai terlihat beberapa pekan lalu setelah hujan mengguyur wilayah itu.
“Sebelumnya retak di halaman ujung, kemudian sekitar empat hari yang lalu, mulai menjalar ke rumah. Dan semua tembok ruangan retak,” kata Tasmi (60), salah seorang warga yang rumahnya retak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.