Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Partisipasi Pilkada Tangsel Rendah Jadi Tantangan KPU

Kompas.com - 30/12/2019, 19:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tingkat partisipasi pemilih dalam kontestasi politik pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih tergolong rendah. Dalam Pilkada sebelumnya, tingkat partisipasi pemilih hanya mencapai 57 persen.

Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Jaka Bardanaya mengatakan, kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri untuk KPU Tangsel untuk segera menggandeng partisipan lain yang dinilai lebih banyak berada di komplek atau perumahan.

"Ini harus dicek oleh KPU, sebarannya 43 persen itu di wilayah mana. analisa saya, mereka adalah kelas menengah ke atas. orang-orang yang di komplek, yg tidak mau terlibat tidak hadir ke TPS dan tidak memberikan suara," kata Jaka saat ditemui di Serpong, Tangerang Selatan, senin (30/12/2019).

Menurut Jaka, masyarakat yang tinggal di perumahan, cluster atau komplek, selama ini dinilai cuek dalam partisipasi pemilihan, tak terkecuali kepala daerah.

Baca juga: KPU Ungkap Penyebab Rendahnya Partisipasi Pilkada Tangsel

Karena itu, kata Jaka, persoalan tersebut bukan hanya menjadi tantangan untuk KPU melainkan partai politik bagaimana seluruh pemilih dapat berkontribusi dalam kontestasi tersebut.

"Ya itu tantangan tersendiri buat KPU, penyelrnggara panitia termasuk partai, bagaimana dia bisa masuk ke ruang-ruang publik yang selama ini, mohon maaf, relatif tidak tersentuh secara politk. di cluster besar, di pengembang-pengembang besar itu kan mereka tidak peduli siapapun Walkot Tangsel," ucapnya.

Sebelumnya, KPU Tangsel akan meningkatkan partisipasi politik dalam Pilkada 2020 mendatang dari yang hanya 57 menjadi 70 persen.

Rendahnya partisipasi itu salah satunya dikarenakan banyak pemilih dari wilayah perumahan di Tangsel yang tak menggunakan hak suaranya.

Baca juga: Syarat Calon Independen Pilkada Tangsel 2020, Kantongi Minimal 71.143 Dukungan Warga

Sehingga selama ini penduduk di perumahan kurang begitu merasakan efek dari pemilihan Wali Kota dengan alasan yang yang bervariatif mulai bekerja atau melakukan aktivitas di luar Kota Tangsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com