Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP 2019: Wajah Baru Jakarta yang Makin Modern

Kompas.com - 31/12/2019, 07:37 WIB
Nursita Sari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Proyek pembangunan tersebut diluncurkan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kala itu menjabat sebagai gubernur DKI.

Saat itu, proyek LRT dibangun untuk kepentingan Asian Games 2018 di Jakarta.

Ahok berujar, pembangunan LRT Jakarta tahap pertama, penting untuk menyambut Asian Games 2018 agar para atlet tidak terjebak macet.

"Kami harap LRT sembilan koridor termasuk (yang dipegang pemerintah) pusat, satu-satunya cara mengatasi kemacetan," kata Ahok saat itu.

Kereta ringan itu mulanya ditargetkan beroperasi pada Agustus 2018, menjelang Asian Games.

Alih-alih beroperasi, LRT Jakarta hanya diuji coba terbatas pada saat penyelenggaraan Asian Games 2018.

Selama masa uji coba, hanya kalangan terbatas yang bisa menjajal LRT Jakarta itu.

LRT Jakarta kemudian disebut siap beroperasi pada akhir Februari 2019. Namun, rencana itu lagi-lagi tak terealisasi.

Baca juga: Mengenal Perbedaan MRT, LRT, dan KRL

Akhir Februari 2019, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, LRT Jakarta akan beroperasi pada akhir Maret 2019.

Alih-alih beroperasi secara komersial, LRT Jakarta justru kembali menggelar uji coba secara cuma-cuma untuk kedua kalinya pada Maret 2019.

Saat itu, uji coba dilakukan untuk menyosialisasikan integrasi LRT Jakarta dengan angkot Jak Lingko.

Terakhir, LRT Jakarta untuk ketiga kalinya diuji coba dengan embel-embel uji publik. Uji publik dimulai sejak 11 Juni 2019.

LRT Jakarta tak kunjung dioperasikan karena saat itu belum mengantongi izin operasional dari Pemprov DKI Jakarta.

Setelah tiga kali uji coba, LRT Jakarta akhir beroperasi secara komersial pada 1 Desember 2019.

Pada 2020, pembangunan LRT Jakarta akan dilanjutkan dari Kelapa Gading menuju Jakarta International Stasium (JIS) oleh badan usaha Pemprov DKI, PT Jakarta Propertindo.

Pemprov DKI juga berencana membangun LRT rute Pulogadung-Kebayoran Lama pada tahun yang sama dengan skema pembiayaan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

3. Jalur sepeda

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun jalur sepeda sepanjang 63 kilometer pada tahun ini. Pembangunan jalur sepeda diwujudkan agar Jakarta menjadi kota yang ramah untuk bersepeda.

Pembangunan jalur sepeda sepanjang 63 kilometer itu dibagi tiga fase.

Fase pertama, yakni Jalan Medan Merdeka Selatan-Jalan MH Thamrin-Jalan Imam Bonjol-Jalan Pangeran Diponegoro-Jalan Proklamasi-Jalan Pramuka-Jalan Pemuda.

Kemudian, fase kedua melalui Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Sisingamangaraja-Jalan Panglima Polim-Jalan RS Fatmawati Raya.

Sementara fase ketiga, yaitu Jalan Tomang Raya-Jalan Cideng Timur-Jalan Kebon Sirih-Jalan Matraman Raya-Jalan Jatinegara Barat-Jalan Jatinegara Timur.

Uji coba fase pertama digelar pada 20 September 2019.

Gubernur Anies Baswedan dan rombongan langsung menjajal jalur sepeda yang sudah disiapkan dari Velodrome menuju Balai Kota DKI Jakarta.

Anies pun berharap lebih banyak lagi warga yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari mereka. Harapannya, polusi udara dari kendaraan bermotor bisa berkurang.

Baca juga: Dalam Sepekan, Ada 653 Pelanggar Jalur Sepeda yang Ditilang

"Sekarang Jakarta punya tantangan karena ada polusi udara akibat motor-motor kita," ucap Anies saat itu.

Setelah uji, polisi mulai menilai penerobos jalur sepeda pada 25 November 2019.

Para penerobos jalur sepeda akan disanksi melanggar marka.

Mereka akan dijerat Pasal 284 tentang Hak Utama Pejalan Kaki dan Pasal 287 Ayat 1 tentang Pelanggaran Rambu atau Marka Jalan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009.

Para pelanggar itu akan dikenakan denda maksimal sebesar Rp 500.000 atau pidana penjara maksimal dua bulan.

Rencana selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta menargetkan adanya jalur sepeda sepanjang 200 kilometer pada 2020.

"Kami harapkan tahun depan ada sekitar 200 kilometer jalur sepeda tambahan," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Sabtu (2/11/2019).

4. Instalasi panel surya

Director of Technology PT Xurya Daya Indonesia Edwin Widjonarko di Jakarta, Kamis (20/6/2019).Kompas.com/YOGA SUKMANA Director of Technology PT Xurya Daya Indonesia Edwin Widjonarko di Jakarta, Kamis (20/6/2019).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggencarkan pemasangan instalasi panel surya pada 2019 ini.

Gubernur Anies telah menginstruksikan pemasangan panel surya melalui Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.

Dalam Instruksi Gubernur tersebut, Anies menginstruksikan pemasangan instalasi solar panel pada seluruh gedung sekolah, fasilitas olahraga/kepemudaan, fasilitas kesehatan, dan gedung milik pemerintah daerah yang dimulai pada 2019 dan diselesaikan pada 2022.

Ratiyono saat menjabat sebagai kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta berujar, sejumlah gedung sekolah di Jakarta sudah dipasang panel surya atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Salah satunya, yakni SMPN 1 Jakarta di Cikini, Jakarta Pusat. Listrik yang dihasilkan panel surya bisa digunakan penuh untuk 24 jam.

"Kalau 100 (sekolah), ada (yang sudah dipasangi panel surya). Ke SMP 1 saja lihat," ujar Ratiyono pada 6 Agustus 2019.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com