Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kado Tahun Baru 2020, Banjir Terparah yang Menimpa Jakarta

Kompas.com - 02/01/2020, 08:18 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selepas malam pergantian tahun 2020, DKI Jakarta langsung dirundung bencana. Banjir menggenangi lima wilayah administrasi Jakarta.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya curah hujan ekstrem yang menyebabkan terjadinya banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Berdasarkan hasil pemantauan BMKG di Landasan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma (Jakarta Timur), curah hujan mencapai 377 milimeter (mm).

Kemudian, dari hasil pengukuran di Taman Mini (Jakarta Pusat), curah hujan tercatat sebesar 335 mm.

Baca juga: Banjir Jakarta, Lebih dari 31.000 Warga Mengungsi

Angka ini merupakan curah hujan tertinggi yang menerpa Jakarta, dengan rekor sebelumnya ada pada tahun 2007 dengan catatan 340 mm per hari.

Lumpuhkan aktivitas warga

Akibat banjir sejumlah permukiman penduduk hingga ruas jalan terendam banjir mulai dari ketinggian 30 cm hingga ratusan sentimeter.

Jalan-jalan protokol Jakarta pun tak luput dari ancaman banjir.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di akun twitter @TMCPoldaMetro ada beberapa Jalan Protokol yang tak bisa dilewati karena banjir diantaranya Simpang Cempaka Mas, Jakarta Pusat, Jalan S Parman, tepatnya depan Kampus Universitas Trisakti, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan,Jalan Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur dan Jalan Gatot Subroto.

Tak hanya itu, sejumlah transportasi umum mulai dari Transjakarta, KRL, hingga penerbangan di bandara Halim Perdanakusuma juga terpaksa dibatalkan akibat rendaman banjir.

Jatuh korban

Selain menganggu aktivitas warga, korban jiwa juga berjatuhan akibat banjir ini. Berdasarkan catatan dari Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) sembilan orang meninggal dunia akibat banjir.

"Dari data yang berhasil dihimpun oleh BNPB dari berbagai sumber, menemukan ada 9 korban meninggal dunia karena bencana banjir dan tanah longsor," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB, Agus Wibowo.

Berikut ini adalah daftar 9 korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Jakarta dan sekitarnya:

1. M Ali (82), Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia).

2. Siti Hawa (72). Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia).

3. Willi Surahman, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia).

4. Rumsinah (68), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor).

Baca juga: Ini Titik Banjir di Jakarta pada Kamis Pagi

5. N (8), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor).

6. Amelia (27), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor).

7. Marsdianto (20), Perumahan Puri Citayam Permai 2, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor (Korban terseret arus banjir saat aliran kali yang berada persis di depan rumahnya menjebol tanggul).

8. Arfiqo Alif (16) warga Kemayoran, Jakarta Pusat. Tersetrum listrik.

9. Ibu Kusmiyati (30 thn), korban tertimpa tanah longsor, Tanah Sereal, Kota Bogor.

Pemadaman Listrik

Banjir juga berakibat dipadamkannya listrik oleh PLN demi faktor keselamatan warga.

Berdasarkan rilis media yang diedarkan PLN mereka memadamkan listrik di 724 wilayah Jakarta yang mengalami banjir.

Wilayah tersebut meliputi Karet Pasar Baru Barat dan sekitarnya, Kedoya Utara, Tanjung Duren, Pancoran, Pejaten Timur, Jati Petamburan, Perum Billy Moon Pondok Kelapa, Jalan Kebon Jeruk Raya, dan Kompleks Jatibening.

Kemudian, PLN juga memadamkan listrik di Jalan Raya Daan Mogot Kalideres, Jalan Swadarma Raya, Jalan Pos Pengumben, Jalan Sektor Ciledug, Jalan Bangka Kemang, Duta Indah Square, Perumahan Taman Bougenville, Perumahaan Taman Wiana Jatibening, dan Perumahan Pinewood Wibawamukti.

Baca juga: Ini Sejumlah Wilayah yang Masih Alami Listrik Padam akibat Banjir

Lokasi tersebut merupakan titik-titik yang terendam banjir Jakarta.

"Kami turut prihatin atas musibah ini, kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik," ungkap Ikhsan Asaad, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta.

Pesan Anies

Adapun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau banjir Jabodetabek bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Doni Monardo.

Mereka memantau kondisi banjir lewat udara dengan menaiki helikopter.

Pantauan Kompas.com, ketiganya sudah berangkat dari lapangan helipad di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, setelah sebelumnya bertolak dari Gedung BNPB, Jakarta Timur.

Selain itu, melalui akun resmi instagramnya @aniesbaswefan, Anies juga menyampaikan beberapa hal terkait banjir.

"Kami ambil sikap bertanggung jawab, semua yang menjadi kebutuhan dasar keselamatan dalam kondisi banjir ini akan ditanggulangi. Seluruh jajaran pemprov DKI dalam posisi siaga dan bekerja di lapangan," kata Anies seperti dalam unggahannya.

Baca juga: Tinjau Dapur Pengungsi di Kemang Utara, Gubernur Anies Apresiasi Kerja Sama Masyarakat

Untuk masyarakat yang terdampak banjir, Anies meminta untuk melaporkan jika terjadi situasi darurat ke pihak-pihak yang berwenang.

Ia menegaskan, penyiagaan Pemprov DKI fokus pada keselamatan rakyat.

"Curah hujan di luar kendali kita, tapi dampak dari curah hujan kita harus bisa mengendalikannya. Prioritas utama kita adalah keselamatan bagi seluruh warga Jakarta," ujar dia.

Jakarta masih berpotensi hujan 3 hari ke depan

Kasubid Analisis Informasi Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Adi Ripaldi mengatakan bahwa kondisi ini diprakirakan masih akan terjadi dua atau tiga hari ke depan.

"Hingga 2 sampai 3 hari ke depan juga peluang hujan masih sama untuk wilayah Jabodetabek," kata Adi.

Baca juga: BMKG: Jabodetabek Kembali Diguyur Hujan Deras Hari Ini

Dijelaskan oleh Adi, bahwa prediksi tersebut berdasarkan hasil pemantauan dari pos-pos hujan BMKG yang tersebar di sekitar Jabodetabek.

Data menunjukkan hujan yang merata terjadi dari malam hingga pagi hari di beberapa wilayah masuk dalam kategori ekstrim yaitu melebihi 100 mm per hari.

"Beberapa titik bahkan mencapai 200 sampai 300 mm, masuk kategori ekstrem," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com