Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Ciledug Indah Mulai Surut, Warga Diimbau Tetap Waspada

Kompas.com - 02/01/2020, 18:28 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Banjir di awal tahun 2020 masih melanda wilayah Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, hingga Kamis (2/1/2020).

Kapolda Metro Jaya Komjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan, untuk banjir di wilayah tersebut sudah mulai berangsur surut dari hari sebelumnya.

"Jika dibandingkan kemarin, air di sini sudah mulai surut," kata Gatot saat meninjau bersama jajarannya di lokasi banjir.

Namun, Gatot meminta kepada warga setempat yang masih bertahan di rumah mereka untuk selalu memantau perkembangan cuaca.

Baca juga: Musim Hujan, Polisi Awasi Ciledug Indah, Periuk, dan Total Persada

Karena berdasarkan perkiraan cuaca yang diprediksi oleh BMKG, kawasan Jabodetabek masih akan terus direndam banjir hingga tujuh hari ke depan terhitung sejak kemarin.

"Kita imbau masyarakat waspada terhadap curah hujan," kata Gatot. 

"Update terus info, khususnya curah hujan karena prediksi masih hujan lagi. jadi harus waspada," tutur Gatot mengimbau.

Baca juga: Banjir di Ciledug, Tangerang, Satu Orang Meninggal

 

Ketinggian banjir bervariasi

Banjir setinggi 30 cm menggenangi perumahan di Ciledug, Tangerang pada Rabu (1/1/2020)Dok. Istimewa Banjir setinggi 30 cm menggenangi perumahan di Ciledug, Tangerang pada Rabu (1/1/2020)
Dari pantauan Kompas.com, banjir yang terjadi di wilayah perumahan Ciledug Indah 1 dan 2 memiliki ketinggian air yang bervariasi.

Jika melintas dari arah masuknya ke perumahan tersebut ketinggian air sekitar 10 sentimeter dan terus mendalam hingga mencapai 60 sentimeter.

Kondisi banjir 2020 tersebut juga terjadi pada jalan KH Hasyim Ashari, Ciledug, Tangerang sehingga masih belum dapat dilintasi kendaraan baik dari arah Pasar Bengkok menuju Kebayoran Lama dan arah sebaliknya.

Baca juga: Banjir di Ciledug, Warga: Baru Bangun Air Udah Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com