Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Curah Hujan, Sampah Juga Penyebab Tingginya Permukaan Air di Pintu Air Manggarai

Kompas.com - 03/01/2020, 06:47 WIB
Audia Natasha Putri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketinggian permukaan air di Pintu Air Manggarai meningkat akibat intensitas hujan tinggi di kawasan Jabodetabek.

Ditambah lagi air kiriman dari Bendung Katulampa pada Rabu (1/1/2020) pukul 23.50 WIB.

Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Rohmat menjelaskan, permukaan air di Pintu Air Manggarai kini sudah berangsur turun.

"Malam itu sempet siaga 1 sampai 965 meter, Namun, sekarang situasinya sudah normal jika dibandingin kemarin malem," ujar Rohmat ketika ditemui Kompas.com di Pintu Air Manggarai, Kamis (2/1/2019).

Baca juga: Tinjau Pintu Air Manggarai, Menko PMK Minta Petugas Siap untuk Kondisi Ekstrem

Rohmat menjelaskan, selain intensitas hujan yang tinggi, sampah kiriman juga menjadi faktor meningkatnya permukaan air di Pintu Air Manggarai.

"Biasanya sampah datang dari Bogor, Puncak, dan Bendungan Katulampa. Terus ditambah sampah yang ada di pinggir hulu ikut terseret arus akibat hujan deras, sehingga terjadi penumpukan di pintu air," ujar Rohmat.

Menurut Rohmat, jumlah tersebut melonjak sangat tinggi.

Pada hari biasa, jumlah sampah yang diangkut hanya mencapai dua truk dengan kapasitas kecil.

Rohmat mengatakan, pengangkutan sampah sudah dilakukan sejak Rabu, pukul 03.00 WIB.

Menurut dia, sampah sudah menumpuk di pintu air sejak Selasa (31/12/2019).

"Sebetulnya sampah sudah (menumpuk) dari kemarin. Terus kita langsung sigap angkutin sampah dari jam 3 pagi kemarin. Sekarang tinggal sisa-sisa aja," kata Rohmat.

Rohmat menambahkan, sampah yang datang pun bervariasi, dari limbah rumah tangga hingga barang elektronik pun ada. "

Semua jenis sampah ada, dari kayu, plastik, sampai TV pun ada," lanjut dia.

Baca juga: Pintu Air Karet Siaga I, Manggarai Siaga II, Waspada Sejumlah Wilayah Terdampak Banjir

Anggota UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Didi S menjelaskan, sekitar 900-an kubik meter sampah sudah berhasil diangkut hingga Kamis siang.

Untuk mengangkut sampah ini, dikerahkan 4 alat berat dan 12 petugas untuk mengangkut sampah.

Ada sekitar 60 truk yang mengangkut sampah di Pintu Air Manggarai.

"Total udah 60-an truk, nanti akan terus bertambah," ujar Didi.

Nantinya, sampah-sampah ini akan ditransit ke Jalan Perintis Kemerdekaan,Jakarta Utara dan dilanjutkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargerbang.

Dalam mengevakuasi sampah-sampah tersebut, pihaknya turut menerjunkan dua jenis alat berat sekaligus, yakni alat berat jenis Beko dan alat berat jenis Eskavator.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com