Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di Pintu Air Manggarai Didominasi Limbah Rumah Tangga

Kompas.com - 03/01/2020, 07:10 WIB
Audia Natasha Putri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tumpukan sampah terlihat di sudut Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan.

Pantauan Kompas.com, terlihat kayu-kayu besar, plastik serta alat elektronik yang diangkut dengan alat berat jenis eskavator pada Kamis (2/1/2020) siang.

Terlihat tumpukan sampah yang terdiri dari berbagai jenis, seperti ranting pohon besar, bambu, sampah plastik, dan sampah rumah tangga lainnya, seperti limbah kemasan.

Tinggi permukaan sampah itu mencapai 750 sentimeter.

"Mayoritas sampahnya, ya sampah rumah tangga dan alam, kayak plastik, sterofoam. Sampah-sampah tersebut akan dikimkan ke tempat penampungan sementara di Jalan Perintis Kemerdekaan,” ujar Didi S, Petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Tak hanya limbah rumah tangga, tetapi juga berupa sampah elektronik seperti TV, kulkas, hingga tabung gas.

Baca juga: Kulkas hingga TV Tersangkut di Pintu Air Manggarai Pasca-banjir

Didi menjelaskan, beragam sampah terbawa arus besar air dari Bendungan Katulampa, Depok, dan Bogor.

Pengerukan dan pengangkatan sampah menggunakan 3 unit alat berat.

Alat tersebut digunakan untuk mempermudah pembersihan.

"Sampai (Kamis) siang ini, sudah ada 45 truk dan 15 truk kecil yang ngangkutin sampah. Truk tipe kecil bisa mengangkut 12 meter kubik sampah sedangkan tipe besar 24 meter kubik sekali angkut," kata Didi.

Didi mengaku sudah membersihkan sampah-sampah itu sejak Rabu (1/1/2020) pukul 03.00 WIB.

Ia menambahkan, warga sekitar kerap memungut sampah yang menumpuk di pintu air. Terutama limbah elektronik.

“Warga sering datang ke sini untuk ngambilin barang elektronik, ya lumayan kalau dijual lagi,” kata dia.

Didi menjelaskan, sampah yang sulit untuk diangkut adalah jenis sampah alam, seperti batang pohon dan kayu besar.

Baca juga: Selain Curah Hujan, Sampah Juga Penyebab Tingginya Permukaan Air di Pintu Air Manggarai

Untuk itu, petugas Pintu Air Manggarai harus menggunakan alat pemotong kayu untuk memudahkan petugas mengangkut sampah kayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com