JAKARTA, KOMPAS.com - Tumpukan sampah terlihat di sudut Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan.
Pantauan Kompas.com, terlihat kayu-kayu besar, plastik serta alat elektronik yang diangkut dengan alat berat jenis eskavator pada Kamis (2/1/2020) siang.
Terlihat tumpukan sampah yang terdiri dari berbagai jenis, seperti ranting pohon besar, bambu, sampah plastik, dan sampah rumah tangga lainnya, seperti limbah kemasan.
Tinggi permukaan sampah itu mencapai 750 sentimeter.
"Mayoritas sampahnya, ya sampah rumah tangga dan alam, kayak plastik, sterofoam. Sampah-sampah tersebut akan dikimkan ke tempat penampungan sementara di Jalan Perintis Kemerdekaan,” ujar Didi S, Petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Tak hanya limbah rumah tangga, tetapi juga berupa sampah elektronik seperti TV, kulkas, hingga tabung gas.
Baca juga: Kulkas hingga TV Tersangkut di Pintu Air Manggarai Pasca-banjir
Didi menjelaskan, beragam sampah terbawa arus besar air dari Bendungan Katulampa, Depok, dan Bogor.
Pengerukan dan pengangkatan sampah menggunakan 3 unit alat berat.
Alat tersebut digunakan untuk mempermudah pembersihan.
"Sampai (Kamis) siang ini, sudah ada 45 truk dan 15 truk kecil yang ngangkutin sampah. Truk tipe kecil bisa mengangkut 12 meter kubik sampah sedangkan tipe besar 24 meter kubik sekali angkut," kata Didi.
Didi mengaku sudah membersihkan sampah-sampah itu sejak Rabu (1/1/2020) pukul 03.00 WIB.
Ia menambahkan, warga sekitar kerap memungut sampah yang menumpuk di pintu air. Terutama limbah elektronik.
“Warga sering datang ke sini untuk ngambilin barang elektronik, ya lumayan kalau dijual lagi,” kata dia.
Didi menjelaskan, sampah yang sulit untuk diangkut adalah jenis sampah alam, seperti batang pohon dan kayu besar.
Baca juga: Selain Curah Hujan, Sampah Juga Penyebab Tingginya Permukaan Air di Pintu Air Manggarai
Untuk itu, petugas Pintu Air Manggarai harus menggunakan alat pemotong kayu untuk memudahkan petugas mengangkut sampah kayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.